Pengamat ekonomi Agustinus Prasetyantoko menyarankan tiga fokus untuk diperhatikan pasangan calon presiden dan wakil presiden terkait strategi besar perekonomian Indonesia.
“Pertama tentunya harus menyelesaikan masalah jangka pendek yakni neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit. Ini harus diselesaikan tentunya dengan mendorong ekspor kita naik dan impor kita, khususnya bahan baku mulai diproduksi di dalam negeri,” ujar Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya tersebut di Jakarta, Rabu.
Pengamat ekonomi yang disapa Pras ini juga menjelaskan bahwa fokus kedua adalah untuk meningkatkan “revenue” Indonesia dalam jumlah besar, maka sektor pariwisata bisa digenjot.
“Berikutnya yang membebani neraca transaksi berjalan kita adalah neraca migas. Neraca ini perlu dipikirkan bagaimana caranya apakah dengan organik atau anorganik, misalnya salah satu yang diusulkan yakni kita bisa mengakuisisi perusahaan minyak di luar negeri,” tuturnya.
Jadi, menurut Pras, impor minyak adalah “revenue” bagi Indonesia karena perusahaan migas yang mengekspor merupakan perusahaan milik Indonesia sendiri.
“Itu cara-cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan Indonesia. Kalau itu sudah diperbaiki, masalah jangka menengah dan panjang itu adalah daya saing ekonomi kita,” katanya.
Pengamat ekonomi itu menambahkan bahwa peningkatan produktivitas, pengembangan dunia usaha, menaikkan pertumbuhan ekonomi, pembagian kesejahteraan yang lebih luas merupakan tujuan jangka menengah dan panjangnya.
ANT
Edgar
