Direktur Utama Bank DKI Jakarta Zainuddin Mappa menyatakan pihaknya menghapus buku kredit macet (write off) sebanyak Rp1,3 triliun.
“Kami lakukan hapus buku, bukan hapus tagih,” kata Zainuddin dalam rapat pembahasan KUA PPAS APBD DKI Jakarta 2020 bersama Komisi C DPRD Jakarta, Rabu.
Zainuddin menjelaskan hapus buku itu merupakan harta karun yang akan terus ditagih secara persuasif hingga pelelangan aset.
Laporan keuangan Bank DKI Jakarta mencatat bank itu merupakan bank pembangunan daerah berdiri sejak tahun 1961 dengan aset sebesar Rp53 triliun per Desember 2018 atau kategori buku III.
“Selama umur bank DKI, total Rp2 triliun yang dilakukan hapus buku hingga di zaman krisis moneter,” ujarnya.