Serikat Karyawan (Sekar) Perum Bulog mendukung penuh kebijakan manajemen perusahaan yang fokus pada penguatan peran komersial serta mendukung sinkronisasi kebijakan sebagai bentuk keberpihakan pada petani dan konsumen.
“Dukungan kepada Manajemen difokuskan kepada penguatan komersial perusahaan, yang sejalan dengan penugasan Pemerintah terhadap penyediaan beras bagi masyarakat secara umum maupun masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Ketua Sekar Perum Bulog Febby Novita melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Perum Bulog menyatakan akan memperkuat perannya sebagai BUMN pangan dengan memperbesar porsi penjualan beras secara komersial, daripada untuk penugasan pada tahun 2020.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan saat ini porsi penjualan beras untuk komersial sebesar 20 persen, sementara beras untuk penugasan pemerintah sebesar 80 persen. Pada 2020 mendatang, Bulog ini porsi untuk penjualan beras komersial bertambah menjadi 50 persen.
“Tahun depan keinginan saya bisa 50:50 karena kita kan dananya dari komersial. Kalau kita gunakan komersial 50 persen, paling tidak berarti Bulog bisa mendapatkan keuntungan. Kalau hanya 20 persen komersial, itu terlalu kecil untuk membiayai operasional Bulog,” kata Budi Waseso atau Buwas pada konferensi pers di Gedung Bulog Jakarta, Selasa (3/12).