Diharapkan pada tahun ini, Duta Baca Indonesia kembali membumikan literasi informasi secara masif ke seluruh penjuru nusantara, khususnya ke generasi muda.
Dalam sambutannya, Syarif Bando mengatakan berbagai indikator kegemaran membaca masyarakat Indonesia menunjukkan kegemaran membaca masyarakat Indonesia semakin meningkat. Perhatian masyarakat dan pemerintah daerah semakin meningkat, yang terlihat dari maraknya kegiatan literasi di seluruh daerah di Indonesia.
“Kami sungguh mengapresiasi atas semua kinerja Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia yang sangat banyak mengubah wajah pengembangan literasi di Indonesia saat ini. Perpusnas kini lebih banyak dikenal, salah satunya berkat karena Mbak Najwa,” ungkap Syarif Bando usai penandatangan nota kesepahaman di Ruang Teater Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020)
Syarif Bando menyinggung pentingnya literasi di generasi muda, karena esensi literasi diperlukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. “Inovasi-inovasi lahir dengan membaca, perbedaan petani mangga yang membaca dengan yang tidak membaca terlihat dari hasil panennya. Jika dalam sekali panen petani tersebut memanen banyak mangga, maka itu adalah petani yang membaca dan menemukan rekayasa genetika tanaman mangga dari buku yang dibacanya,” jelas Syarif Bando.
Sementara itu, Najwa Shihab mengaku status Duta Baca Indonesia melekat kepada dirinya ketika melakukan kunjungan ke banyak daerah di Indonesia. Bahkan, kini kata “literasi” sudah banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia, karena dirinya berkomitmen tinggi membuat masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, lebih mencintai kegiatan membaca buku.
“Tidak kurang dari belasan titik daerah saya selalu menemukan tantangan yang beragam ketika mengunjungi daerah. Namun, ada kesamaan ketika berbicara tentang buku. Artinya, buku menjadi penghubung dari segala perbedaan,” ungkap pendiri Narasi TV ini.
Najwa Shihab menambahkan, re-branding image perpustakaan tidak bisa lepas dari eksistensi pustakawan. Oleh karena itu, di era ini pustakawan seharusnya diisi oleh anak muda, karena relevan dengan segala dinamika perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan teknologi.
Ada tiga peristiwa bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia yang melibatkan anak muda. Pertama, adalah peristiwa Sumpah Pemuda. Jauh sebelum proklamasi dibacakan para anak muda dari seluruh Indonesia telah meleburkan dirinya dalam satu kesepakatan. Kedua, peristiwa Rengasdengklok sebelum proklamasi dibacakan Soekarno-Hatta. Dan ketiga adalah peristiwa 98, di mana anak muda kompak bersatu menurunkan rezim yang telah berkuasa selama 32 tahun.
“Bangsa ini perlu anak muda. Mereka punya kekuatan, energi, waktu, belajar, dan berani gagal. Berani melakukan trial and error. Semangat untuk belajar. Kuat dalam penguasaan teknologi. Dan perpustakaan amat penting untuk men-support anak muda,” pungkasnya.
Najwa Shihab terpilih menjadi Duta Baca Indonesia sejak 2016. Setiap tahun, DBI melalukan kegiatan kampanye kegemaran membaca dan literasi di berbagai daerah di Indonesia. Tahun lalu, Najwa Shihab terlibat dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Jakarta maupun di beragam daerah sebanyak 12 titik. Duta Baca Indonesia merupakan program Perpustakaan Nasional RI yang menampilkan sosok inspiratif untuk menjadi motivator dalam membangkitkan kegemaran membaca dan mengampanyekan pembudayaan kegemaran membaca melalui berbagai media.