Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut industri makanan dan minuman PT Nestlé Indonesia yang pada 2019 berkomitmen menanamkan modalnya sebesar 100 juta dolar AS untuk memperluas kapasitas produksinya di tiga pabrik yang dimilikinya.
Melalui rencana ekspansi tersebut, kapasitas produksi PT Nestlé di Indonesia bakal meningkat sebesar 25 persen dari 620.000 ton menjadi 775.000 ton per tahun.
“Oleh karenanya, kami harus mengawal dan memastikan bahwa rencana mereka untuk investasi bisa benar-benar terlaksana, dan kalau ada kendala bisa cepat diselesaikan,” kata Menperin lewat keterangannya diterima di Jakarta, Minggu.
PT Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A. selaku produsen makanan dan minuman yang terkemuka di Vevey, Swiss.
Saat ini, PT Nestle Indonesia telah mengoperasikan tiga pabrik di Indonesia, yaitu pabrik di Karawang, Jawa Barat untuk memproduksi cokelat malt Milo, susu bubuk, dan bubur bayi Cerelac.
Kemudian, pabrik di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, antara lain untuk memproduksi susu olahan dengan merek Dancow, Bear Brand, Carnation, dan Cap Nona.
Sedangkan, pabrik di Panjang, Lampung, untuk mengolah kopi instan dan kopi mix dengan merek Nescafé.
Kementerian Perindustrian fokus memacu pengembangan industri makanan dan minuman (mamin) agar terus memiliki kinerja yang gemilang.
Sebab, selama ini, industri mamin menjadi sektor andalan karena mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, baik itu melalui peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, maupun capaian nilai ekspor.