Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengatakan, harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten konten kreatif yang mendidik yang menyejukkan yang menyerukan perdamaian internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat membuat UMKM naik kelas perbanyak UMKM onboarding the platform e-commerce.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 digagas pemerintah agar masyarakat cakap digital. Sebenarnya apa cakap digital yang diharapkan pemerintah? Bagian dari sosialisasi gerakan cakap digital ini dengan melakukan webinar seperti pada Rabu (16/6/2021) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Citra Rosalyn Anwar, Dosen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Makassar mengatakan, cakap digital ialah bukan soal masyarakat pintar pengoperasian secara fisik saja. “Bukan hanya sebatas mendownload tapi kita juga harus bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar-besar manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Dia menambahkan, saat berbelanja online tidak pernah tertipu. Bagaimana caranya kita memilih toko online yang aman, kita tidak merugi. Hal seperti itu sebenarnya ada caranya itulah bagian dari kemampuan digital.
Literasi digital baginya juga merupakan sebuah hal yang penting untuk diketahui, dipahami kemudian dibagikan kepada orang lain agar manfaat kebaikannya dapat dirasakan bersama. Seperti literasi digital yang dimiliki oleh orang tua wajib dicontohkan juga kepada anaknya.
Kepada anak, Citra mengatakan, orang tua tidak harus seperti polisi siber yang selalu memantau dan menginterogasi. Namun dengan memberi pemahaman soal literasi digital dengan bahasan yang diterima mereka. Misalnya, belajar literasi digital dari idol K-Pop bagaimana mereka selalu menjaga privasi orang lain di luar para idol dengan membalurkan wajah mereka. Bagaimana mereka selalu bermedia sosial dengan baik tidak pernah berkata kasar karena sadar itu adalah ruang publik dan berbagai contoh yang bisa dianalogikan.
“Mengajarkan etika dalam berkomunikasi secara digital juga sebuah literasi digital yang sangat penting. Misalnya, ketika akan menelepon atau melakukan panggilan video sebaiknya meminta izin dengan mengirim pesan terlebih dahulu,” tuturnya.
Citra juga menjelaskan, bagaimana etika dalam berkomentar di media sosial. Sebelum berkomentar, kata-kata yang sudah diketik harus direfleksikan terhadap diri sendiri. Apakah nyaman jika ada kata-kata ini disampaikan untuk kita.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Asep Kambali (Sejarawan, Pendiri Historia), Xenia Angelica Wijayanto (Kepala Pusat Publikasi LSPR), Aprida Sihombing (Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR), dan Key Opinion Leader Iliana Salsabila.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.












