Generasi milenial dan generasi Z menjadi penikmat konten-konten digital selain mereka sendiri sebagai kreator. Sebenarnya seperti apa konten yang menarik perhatian mereka, sebab generasi masa kini termasuk dalam generasi unik. Mereka hidup penuh semangat tapi mudah bosan. Seluruh kehidupannya terisi oleh digital mulai dari bangun tidur sampai ingin tidur gawai selalu di tangan untuk terkoneksi.
Geri Sugiran, Ketua Relawan TIK Sukabumi yang juga pemilik Ruhay Creative Studio berbicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021) menjelaskan, konten yang mereka suka ialah konten yang inspiratif namun tetap menghibur atraktif dan ada nilai edukasi. Visual seperti grafik, foto, peta dan sebagainya harus menarik perhatian.
“Konten update dan kekinian harus selalu ditampilkan. Generasi Z juga suka konten ringan, receh mereka tidak suka yang terlalu serius, bahasa juga senang bahasa sehari hari. Mereka senang tampil eksis, maka jika ingin membuat sebuah event dikemas keren kekinian dan viral. Mereka dengan sendirinya akan membagikan acara itu,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini juga Geri membagikan tujuh tips membuat konten menarik bagi generasi milenial
- Konten Hadir di Berbagai Platform. Content creator harus update dan familiar dengan berbagai platform baru juga fitur baru di media sosial. Karena generasi Z itu juga mencoba hal baru.
- Konten unik dan Bermakna. Bermakna ini maksudnya bermanfaat, ada nilai yang bisa diambil bukan hanya hiburan tapi ingin membuka jati diri.
- Kampanye Selayaknya Game. Membuat sebuah inisiasi melalui challenge, karena anak muda ini senang ikutan challenge karena membuat mereka eksis.
- Berikan Program Reward. Setiap generasi pasti senang dengan reward, trennya ialah giveaway. Pemberian hadiah ini juga akan membuat mereka merasa dihargai sebagai followers bukan hanya karena hadiahnya.
- Strategi Visual yang Menarik. Dapatkan perhatian dari 15 detik pertama. Jika mini video 3 detik pertama harus sudah menarik. Menggunakan warna bentuk dan desain yang bagi mereka itu unik menarik berbeda dari yang lain.
- Berikan Jingle atau Musik Menarik. Musik yang sudah terkenal dapat disisipkan dalam konten seperti yang dilakukan Young Lex yang memasukan jingle sebuah susu murni yang kerap keliling perumahan. Karena dia tahu jingle itu sangat akrab di telinga masyarakat baik muda maupun tua.
- Mengajak Kerjasama Influencer. Menurut studi dari tubfilter jika lebih dari 44% generasi Z telah mencoba rekomendasi yang diutarakan para kreator digital. Lebih dari 30% di antara mereka membeli produk yang direkomendasikan oleh influencer
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Advent Sarbani (Mafindo), Ari Budi Wibowo (Kepala Bidang Kemitraan Siberkreasi), Anita A. Wahid (Wakil Ketua Siberkreasi), dan Valentina Melati sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.












