Pandemi di era digital sesungguhnya sebuah keberuntungan karena meskipun di rumah masih banyak yang dilakukan. Hal tersebut dikatakan oleh Aflahandita, seorang fashion entrepreneur and enthusiast.
Perempuan yang akrab disapa Dita ini mengakui masih dapat bekerja santai mencari inspiras fashion terkini untuk brand appreal miliknya. Beberapa topik menarik di dunia fashion juga banyak dia dapatkan untuk di bagikan kepada pengikutnya di media sosial.
Waktu luang dimanfaatkan untuk olahraga tidak hanya di sekitar rumah namun juga di dalam rumah melalui YouTube atau Instagram. Olahraga terlihat sendiri tapi sesungguhnya dia bersama beberapa teman dan para netizen lainnya.
“Terkadang instrukturnya membuat live IG atau ikut kelas yoga melalui zoom. Lebih privat bahkan beberapa gerakan bisa dibetulkan langsung oleh instruktur. Bukan hanya badan sehat tapi pikiran juga tetap sehat di saat pandemi,” ungkapnya di Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (16/7/2021).
Selain itu, di rumah Dita juga produktif dengan meningkatkan skill digital. Terutama mengenai digital marketing, sebagai seorang entrepreneur Dita ingin belajar soal hard skill dan soft skill.
“Menambah ilmu mengedit foto lalu setelah itu saya bisa memposting untuk dengan caption yang menarik. Bercerita tapi sebenernya jualan, hehe” ucapnya terkekeh.
Dita mengaku mengandalkan tutorial di YouTube atau TikTok berupa video singkat. Keahlian digital merupakan salah satu pilar literasi digital. Bagaimana kita para warganet dapat terus belajar hal baru di dunia digital.
Al Akbar Rahmadillah, Founder Sobat Cyber Indonesia menjelaskan, profesi baru yang belum ada sebelumnya kini sangat dibutuhkan. Beberapa membutuhkan sekolah khusus namun banyak yang dapat dipelajar sendiri. Kemampuan digital soft maupun hard skill wajib dimiliki untuk menunjang profesi profesi digital tersebut.
“Soft skill dan hard skill harus seimbang misalnya Content Creator selain jago mengedit video juga harus dapat lihai berbicara. Editan video sudah keren ditambah dengan pembawaan yang membuat orang semakin betah menonton konten kita,” ujarnya.
Mereka yang ahli mendesain website pun harus dapat belajar cara presentasi, berbicaran hingga negosiasi guna menjual karya mereka. Klien juga semakin yakin memberikan harga yang sesuai karena melihat pembawaan para designer website itu.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (15/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Asep Kambali (Sejarahwan), Ahmad Rofahan (RTIK Cirebon), dan Fikri Andika (NXG Indonesia).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
