Salah satu permasalahan yang di dunia digital yaitu cyberbullying, perundungan ini nyata adanya hingga tidak dapat lagi dianggap sepele. Setiap orang juga harus menyadari jika dirinya sedang menjadi korban perundungan.
“Cari orang untuk merasa aman diajak bicara yang dan merasa aman untuk diajak bicara jangan membalas aksi pelaku karena nanti aku terus tanpa ujung,” jelas Kharisma Nasionalita, Dosen dan Peneliti Telkom University dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (16/7/2021).
Kemudian, simpan semua bukti yang berlangsung di media digital untuk dijadikan barang bukti melapor ke pihak berwajib. Orang di sekeliling juga wajib menyadari dan tawarkan dukungan dan bantuan. Hal yang penting lagi yaitu untuk mendengarkan karena mereka sedang rapuh. Menemani selalu menjadi pilihan tepat karena koran perundungan ini sedang berada di titik bawah dalam hidupnya. Apalagi jika perundungannya sudah mengarah ke pelecehan.
Kharisma dengan tegas mengatakan, kita yang sebenarnya secara sadar maupun tidak sadar menjadi pelaku perundungan. “Kita harus memahami konsep bahwa setiap orang sama, sama-sama berhak untuk bahagia, berteman. Kita juga harus memahami tujuan dalam menggunakan fasilitas teknologi bukan digunakan untuk hal negatif seperti perundungan,” ucapnya.
Maka, sudah seharusnya jika merasa menjadi pelaku bullying coba untuk melakukan kegiatan positif sehingga tujuan dapat ditentukan dengan bijak atau jika perlu pusa media sosial untuk menghindari merundung orang kembali.
Jika perundungan cyber menyerang akun, manfaatkan fitur pelaporan di beberapa platform digital. Ada standar komunitas atau panduan komunitas yang dapat diikuti penggunanya. Jika ditemukan konten yang melanggar kebijakan ini seperti kasus bullying atau pelecehan. Maka akan dihapus jika menurutmu ada yang salah adalah kita juga bisa mengajukan banding.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (16/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Asep Suhendar (Relawan TIK), AmyKamila (content creator), Mario Devys (relawan TIK) dan Shinta Putri sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
