Internet saat ini menjadi sarana kebutuhan penting dalam mempermudah kehidupan, seperti untuk mencari informasi, bekerja, belajar, bersosialisasi, hingga menjadi sarana hiburan. Tak terbayangkan jika tanpa internet di masa pandemi seperti ini apa yang bisa dilakukan.
Internet sendiri memiliki banyak sekali dampak positif yang bisa memperkaya wawasan dan kreatifitas, serta memunculkan peluang dan profesi baru. Namun tak dapat terhindarkan ada juga dampak negatif internet yang bisa menyebabkan kecanduan gadget, games, maupun pornografi, tertipu hoaks, hingga terkena cyberbullying.
“Banyak manfaat internet, tapi juga tinggi risiko. Karena itu perlu menggunakan internet secara cerdas,” ujar Sophie Beatric, seorang Psikolog Praktisi Pendidikan dan Industri dalam webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (22/7/2021).
Namun kebanyakan anak-anak saat ini belajar internet bukan dari orang tuanya, tapi dari lingkungan. Bahkan anak zaman sekarang cenderung lebih pintar dari orang tuanya dalam menggunakan teknologi internet. Meski begitu, Sophie mengatakan peran orang tua tetap harus ada karena anak-anak sangat rentan terhadap cyberbullying, konten yang tak pantas, berita bohong, bahkan predator yang bisa menyamar.
“Orangtua punya peran penting mengajarkan dan mendukung anak untuk menggunakan internet dengan cerdas yaitu santun, bijak, dan aman,” kata Sophie.
Dia pun menjabarkan beberapa hal yang harus diperhatikan agar aman saat berinternet baik untuk diri sendiri dan orang lain. Di antaranya tidak mengekspos data pribadi, biasakan mengakses situs sesuai dengan usia, mawas saat berinteraksi dengan orang lain di internet, dan bijak dalam menggunakan media sosial.
“Berikan batasan waktu, tetapkan aturan menggunakan internet, memantau aktifitas anak dan orang tua perlu mendampinginya,” katanya lagi.
Peran orang tua di sini, memberikan pengawasan namun bukan mengurangi kesempatan anak untuk mengakses internet. Memberikan pengetahuan dan arahan sesuai usia anak agar paham dampak positif dan negatif internet. Tapi tetap memberikan kepercayaan pada anak untuk menggunakan internet dengan rasa bertanggung jawab.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Pringgo A Pradana, seorang Produser Musik/Komposer, Roni Dahroni, Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Bandung Barat dan Dila Karinta, Enterprise Consultant at Digital Economy Coorporation.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.












