Melarang anak dan remaja untuk masuk dunia digital menjadi hal yang mustahil di zaman sekarang. Terlebih kini mereka setiap harinya bergelut dengan dunia digital untuk sekolah online. Orang tua hanya perlu mendampingi dan terus mengedukasi anak apa saja yang boleh dan tidak dilakukan di internet.
Ginna Desiana, Founder dolananyuk.id melihat pentingnya komunikasi dan edukasi orang tua kepada anak. Orang tua harus terbuka dan memberikan edukasi sebelum anak mulai akses internet, dengan merekomendasikan situs yang baik dan edukatif kepada anak. Memasang parental control untuk memfilter konten yang dapat diakses anak agar jauh dari kekerasan juga pornografi serta waktu menggunakan gawai dan internet.
Ada beberapa cara mengendalikan penggunaan gawai dan internet untuk orang tua dan guru dalam mengawasi anak. Peran guru juga sangat diperlukan, meskipun tidak bertemu secara langsung, guru dapat menginformasikan edukasi berinternet kepada anak remaja.
Google Play menyediakan fitur panduan orang tua pada aplikasinya. Oleh karena itu, setiap orang tua yang memberikan anaknya gawai dan akses internet yang menggunakan sistem operasi Android wajib untuk melakuakn beberapa langkah pengamanan ini sebelum menyerahkan gawai ke anak.
“Playstore tempat untuk mendownload aplikasi, terdapat panduan penggunaan untuk orang tua. Orang tua akan tahu aplikasi mana saja yang sesuai untuk anak, seperti buku, musik dapat dengan mudah dipilih. Ini memudahkan orang tua jika ingin mencari aplikasi yang cocok untuk anak,” jelas Ginna di webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/8/2021) pagi.
Aplikasi lainnya seperti YouTube juga dapat diatur, caranya buka aplikasi YouTube kemudian pilih menu settings, kemudian pilih menu general cari pilihan Restricted Mode kemudian aktifkan. Menu ini kan membuat konten yang akan ditayangkan di YouTube akan dibatasi. Konten-konten dewasa tidak akan tampil.
Google sang mesin pencari yang kerap digunakan untuk bertanya apapun. Orang tua dapat mengatur apa saja yang dapat dicari, caranya buka halaman Google kemudian pilih di bagian bawah pilih setelan kemudian cari setelan penelusuran. Di bagian filter safe search, centang kotak di samping ‘Aktifkan Safe Search’. Di bagian bawah halaman klik Simpan.
“Safe search akan membantu memblokir gambar yang tidak pantas atau eksplisit dari hasil Google penelusuran. Walaupun Google tidak 100 persen mengaku akurat namun fitur ini dapat membantu menghindar dari konten kekerasan dan khusus dewasa,” jelas Ginna.
Orang tua juga harus sering mengecek history Google, agar mengetahui apa saja yang dicari anak. Caranya, pada menu utama Google, klik titik tiga pada kanan atas lalu pilih History. Akan muncul website apa saja yang barus aja dikunjungi. Anda harus yakin akan keamanan anak-anak di ruang digital, jangan sampai yang seharusnya anak mendapatkan pengajaran dan informasi yang lengkap untuk sekolah justru menerima konten buruk yang dapat mempengaruhi mereka.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/8/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara Aditianata (Dosen Esa Unggul), Stefani Anggriani (Make-up Influencer), dan Benito sebagai Key Opinion Leader.