Tak bisa dipungkiri, kehidupan manusia kini sudah terintegrasi secara menyeluruh ke duina digital. Bahkan pandemi Covid-19 memaksa dunia pendidikan pun secara mendadak dilakukan penuh di dunia digital.
Artinya dunia digital sudah sama persis dengan dunia nyata sehingga harus lebih perhatian, jangan mengabaikan. Perilaku kita di dunia digital merupakan cerminan diri di dunia nyata padahal dulu sebaliknya.
“Karena telah dijadikan cerminan, jadi bagaimana kita berkomunikasi di dunia digital dengan bijak? Saya akan menyoroti bagaimana sebaiknya kita berkomunikasi dalam email dan media sosial,” ujar Oman Komarudin Ketua RTIK Karawang ketika berbicara sebagai narasumber webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan komunikasi di dunia digital terkait penggunaan email dan media sosial. Di antaranya:
- Subjek harus ringkas dan jelas.
Jangan sampai antara subjek email dengan isinya berbeda. Jangan menuliskan subjek terlalu panjang atau bahkan menuliskan isi email di dalam subjek.
- Gunakan ejaan yang benar.
Isi dari sebuah email ataupun berita harus menggunakan ejaan yang benar. Kadang kita karena menggunakan bahasa slank atau seenaknya. Bagi sebagian orang mungkin tidak masalah jika dalam konteks obrolan biasa. Namun secara umum itu melanggar etika. Apalagi klo sengaja disalah-salahkan.
- Gunakan bahasa yang sopan.
Untuk teman sebaya bolehlah berbahasa yang santai. Namun bahasa yang umum adalah sopan seperti halnya kita bicara face to face. Gunakan Bahasa yang tepat sesuai tempatnya.
- Hindari menggunakan kapital semua.
Huruf kapital bisa diartikan seseorang sedang marah atau menekankan sesuatu. Jika sasarannya tidak tepat bisa jadi malah menyinggung orang lain.
- Gunakan BCC dan CC sesuai kebutuhan.
BCC (Blind Carbon Copy) atau CC (Carbon Copy) sangatlah diperlukan. Karena kadang ada orang yang tidak berkenan jika emailnya terekspose dalam sebuah percakapan.
- Informasi yang singkat, padat, jelas dan lengkap.
harus terpenuhi semua dalam isi email atau pesan yang ingin kita sampaikan melalui media sosial. Jika tidak tersampaikan secara utuh bisa menggelinding menjadi informasi yang tidak tepat.
- Tidak mengirim spam atau surat berantai atau promosi ke grup.
Kadang untuk beberapa pihak mengirimkan ini memiliki kepentingan khusus, misalkan pemasaran. Tapi untuk beberapa pihak ini dibutuhkan. Tidak boleh disampaikan ke grup yang tidak relevan misalkan info jualan di grup pekerjaan. Baiknya jika di luar topik, sebaiknya izin terlebih dahulu.
- Menghargai hak cipta orang lain.
Bagaimana peranan, bantuan orang lain kepada kita itu harus diapresiasi dan juga dihargai. Dengan begitu orang lain juga akan menghargai kita.
- Menghargai privasi orang lain.
Kalau kita bicara dengan orang lain tentang sebuah privasi bukan berarti kita bisa sampaikan ke yang lain lagi. Kita harus hargai, tidak boleh melanggar privasi orang seperti halnya kita ingin dihargai.
- Jujur.
Dalam berkomunikasi pun sama, kita harus jujur. “Yang paling terjadi adalah saat teman bilang OTW, itu pasti bikin ketawa. Ini OTW ketemuan kita atau baru OTW ke kamar mandi cuci muka? Ini sangat signifikan sebagai contoh kejujuran dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Oman.
- Cermat dan bijak dalam menggunakan stiker.
Mungkin berkurangnya bahasa karena peranan teknologi, sehingga beberapa bahasa yang berdekatan berasimilasi atau tidak dibutuhkan lagi. Bahasa juga digantikan dengan stiker. Perlu diingat, menggunakan stiker bukan berarti Bahasa. Dalam mengirimkan stiker pun harus mewakili maksud yang ingin kita sampaikan, jadi harus cermat dan bijak
- Pertimbangkan sebelum menyebar capture pembicaraan.
Kadang capture ini butuh disampaikan ke orang lain dengan dipertimbangkan ini mengganggu orang lain atau tidak. Sehingga harus pertimbangkan matang-matang sebelum mengirimkannya.
- Jangan memicu perselisihan.
Kita harus tetap punya etika ketika menyampaikan apapun di ruang public. Jika menimbulkan perselisihan, maka itu adalah tanggung jawab kita.
“Ingat keberadaan orang lain, ikuti aturan main dan norma, berpikir sebelum mengirimkan, hormat waktu orang lain, hormati privasi orang lain, hormati bandwidth orang lain, saring sebelum sharing. Ini semua yang harus diamalkan dalam kehidupan di dunia digital,” tutup Oman.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021) juga menghadirkan pembicara Oktavian Jasmin (COO of Prospero Food), Dr. Mayasari, S.S, M.Hum (Dekan Fasilkom Unsika), Fhassi Anfiqi (Project Manager at Multinational Interior Design Consultant Company), dan Key Opinion Leader drg. Anwina Pradini (Dentist & Health Educator).