Influencer satu ini konon memiliki bakat berdagang. Sejak di bangku kuliah tahun 2010 sebelum ramai media sosial, dia sudah senang jualan dan punya strategi khusus untuk bisa memasarkan apa yang di jual. “Bakat ka butuh,” singkatnya dalam bahasa Sunda yang artinya karena butuh. Baginya menjadi entrepreneur itu bukan karena bakat semata karena memang butuh penghasilan dan mau berjuang untuk itu.
Ia adalah Gabriella Citra Andriane yang hadir dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/8/2021) siang sebagai Key Opinion Leader berbagi ceritanya. Beberapa brand yang dirintis Gabriella seperti Macarosick, nasi Kulit mangkal, Mamasakan, PO By Gabcit.
Untuk memulai usaha baginya yang penting ialah mengenali apa yang menjadi passion atau minimal tahu apa yang kita suka untuk kita seriusi menjadi sebuah peluang bisnis. Research jalan lupa untuk melihat market dari hal yang sudah kita pilih itu. Meskipun banyak cara berdagang dengan modal Rp 0 yakni dengan menjadi reseller.
Jika sudah memiliki brand atau usaha yang tengah dijalankan, konsisten menjadi kunci, jangan mudah menyerah dengan segala halangan. Sebab, kini makin terbuka peluang dengan kehadiran media sosial, usaha kita juga brand harus memiliki media sosial dan manfaatkan untuk sarana promosi dengan membuat konten menarik.
Perempuan yang akrab disapa Gabcit ini memulai usaha bermodal Rp 0 dengan cara menjual produk orang lain. Dia menjual makaroni Tasik yang diberi brand olehnya Macarosick.
“Dulu waktu kuliah saya harus banyak uang kuliah sendiri, ya satu-satunya jalan saya jualan. Dulu menggunakan sisitem PO, jadi kita sudah dapatpelanggan sebelum ada barangnya. Uangnya terkumpul baru saya pesan,” cerita Gabcit. Sistem Open PO ini sangat minim risiko apalagi untuk produk makanan, karena kalau stok banyak, dikhawatirkan tidak habis.
Setelah Macarosick berkembang, Gabcit memulai lagi usahanya bekerja sama dengan merk baso aci terkenal di Bandung yaitu Baksa Aci Neng Geulis. Kolaborasi yaang diyakininya sebagai hal terpenting untuk dijalani di era digital saat ini.
“Jadi kalau kamu punya brand silahkan kolaborasi dengan influencer, untuk menaikan awareness dari brand. Seperti saya yang berkolaborasi dengan brand lain. Ini lumayan meledak ketika awal kemunculan,” tuturnya.
Dunia fashion juga menarik perhatian Gabcit dia membangun dua brand GBCT by Gabcit jual fashion muslimah seperti kerudung, dress dan brand satu lagi LEYYA untuk baju santai di rumah atau home dress. Kedua brand ini sedang vakum, Gabcit menyadari passion bisnis untuk fashion masih kurang sehingga dia masih ingin belajar.
“Menurut saya tidak ada salahnya mencoba semua jenis usaha, setelah jalan nanti kan ketahuan kita ahli atau mampu di bidang yang mana. Jika di salah satu bidang dirasa masih kurang tidak masalah untuk mundur sejenak belajar lebih lagi. Hingga nanti suatu saat jika siap brand kamu bisa re-branding,” pesannya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar juga menghadirkan pembicara Idul Futra (Digital Marketing Specialist), Saiful Ajid (Relawan TIK Jawa Barat), Hani Fibianti (Founder olecula), dan Erlangga Seta (pakar IT Bisnis).