Transformasi digital sudah memasukin seluruh aspek kehidupan manusia pendidikan, konstruksi hingga kesehatan. Mungkin saja nanti akan ada teknologi chip yang akan dimasukkan dalam tubuh kita untuk mendeteksi penyakit. Transformasi digital berdampak pada semua dimensi kehidupan dan secara fundamental akan mengubah pola pikir masyarakat.
Seperti model bisnis baru, semakin banyak platform yang memudahkan kita untuk mengakses ke pasar. Ekosistem baru muncul, contoh para pemilik restoran cakupan dari pelanggan saya, tetapi karena ada Gojek, dia bisa melayani konsumen yang lain. jadi ekosistem baru muncul, peluang baru muncul. Tinggal bagaimana masyarakat memanfaatkan peluang tersebut.
Psikolog Ronal Tuhatu menjabarkan transformasi yang dilihat dari sisi psikologi, pada keluarga. Apa saja pengaruh transformasi digital terhadap individu dan keluarga. Peluang baru juga dirasakan pasa setiap keluarga, jika ingin buka toko kini tidak perlu menyewa kios atau membuka toko fisik sudah ada marketplace. Namun selain peluang juga ada risiko dan tantangan, dua hal yang harus diperhatikan yaitu paparan konten berbahaya. Transformasi digital ada penumpang gelap, orang jahat akan semakin mudah untuk melakukan modusnya.
“Setiap individu harus memiliki filter, ini adalah tanggung jawab pribadi kita sebagai individu. Tantangan lain yakni pelanggaran privasi, baik dari media sosial pada waktu kita berinteraksi dengan menggunakan internet banking akan ada penipuan-penipuan dengan berbagai modus,” ungkap Ronal di webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/8/2021).
Dampak transformasi digital ini sebenarnya ditentukan oleh perilaku digital dan pola asuh digital dalam keuarga. Semua bermula dari keluarga, bagaimana anak-anak menggunakan perangkat digital seperti apa aturannya. Itu yang akan membentuk sebuah kebiasaan anak-anak dan orang tuanya. Untuk para generasi muda ada tiga hal yang akan mempengaruhi yakni media sosial, komunikasi digital dan game online.
“Dari tiga itu dapat dilihat bagaimana pengaruh transformasi digital, di media sosial bagaimana cara mereka berjejaring. Pemahaman seperti apa yang mereka tahu mengenai data diri, privasi, apa saja yang boleh mereka bagikan dan tidak,” ujarnya.
Komunikasi digital yaitu seperti apa mereka menggunakan email, video call, apa yang mereka lakukan dan komunikasi seperti apa. Satu lagi yang menjadi pengaruh itu game online bagaimana game ini mempengaruhi bergerak, bersosialisasi. Jadi dampak apa yang benar-benar dirasakan individu dan keluarga dari adanya tranformasi digital?
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar juga menghadirkan pembicara Oktavian Jasmin (F&B Business Owner), Ari Budi Wibowo (Kepala Bidang Kemitraan GNLD Siberkreasi), Muhammad Agreindra Helmiawan (Dosen STIMIK Sumedang), dan Rio Silaen sebagai Key Opinion Leader.