Di dalam dunia digital dan modern seperti saat ini internet sudah menjadi hal sangat wajar. Internet juga menjadi salah satu kebutuhan pokok yang tidak terlepaskan dari kehidupan sehari-hari. Tantangan terbesar dalam menghadapi perkembangan zaman ini adalah keamanan dalam mengakses informasi yang ada di internet. Terlebih internet kerap digunakan untuk bertransaksi, jangan sampai kemudahan yang didapat malah merugikan.
Pertama, jangan memberikan informasi kepada siapapun. Ini menghindari dari upaya phishing online dengan menjaga kerahasiaan Informasi pribadi Anda. Jangan sembarangan memberi nomor telepon alamat atau info perbankan Anda kepada seseorang yang tidak dikenal.
“Tidak perlu menganggap diri kita bukan siapa-siapa lantas abai terhadap data pribadi karena kita tidak pernah tahu apa yang bisa orang lakukan saat mengetahui data pribadi kita yang lengkap. Ketika ada kesempatan orang mungkin bisa aja berbuat kejahatan,” ujar Khanti Paramita seorang pebisnis online, saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (28/8/2021).
Satu hal lagi, yang mungkin terbilang remeh tapi sebenarnya penting juga yaitu setelah kita menerima paket belanja online, di sana lengkap ada nama, nomor telepon dan alamat rumah kita. Kemasan itu sebaiknya tidak langsung dibuang tetapi digunting-gunting sampai tidak terbaca jelas data-data itu.
Kedua, buat password yang kompleks dengan kombinasi huruf angka dan simbol pertimbangkan untuk membuat pengolahan kata sandi dan membuat melacak kata sandi Anda. Pastikan setiap media sosial berbeda kata sandinya agar ketika satu kena hack, hacker tidak tidak mencoba untuk membuka akun media sosial lain dengan password yang sama. Mengganti password dengan rutin juga menjadi salah satu bentuk pencegahan.
Ketiga, ketika belanja online pastikan situs website aman dengan memeriksa icon gembok kecil atau https. Sebelum url harus ada huruf ‘s’. Dalam https S adalah singkatan dari Safety atau aman dan kunci berarti situs tersebut telah dikonfirmasi sebagai situs aman oleh browser. Marketplace yang paling aman tapi kalau memang ada akun media sosial yang terpercaya sebaiknya memang atas rekomendasi dari teman-teman kita atau orang yang pernah berbelanja di situ.
Keempat, periksa rating dan review penjual periksa kebijakan privasi situs penyedia situs web jangan sampai ada poin yang menyebutkan situs tersebut dapat memberikan data pribadi ke pihak lain. Jangan lupa untuk baca kebijakan pengembalian dana dan barang jika dapat barang yang tidak sesuai.
Kelima dalam melakukan transaksi biasanya belanja online memiliki berbagai opsi pembayaran seperti kartu kredit, transfer ATM, jasa kredit online, minimarket Indomaret, Alfamart atau gerai modern lainnya. Namun karena sekarang banyak pencurian nomor kartu kredit membuka penyedia situs belanja online menggunakan sistem pembayaran instan seperti linkaja BRI e-pay, BCA e-pay virtual account atau Cash on Delivery (COD).
Keenam, hati-hati dengan jaringan koneksi, saat Anda menggunakan Wi-Fi publik saat mengakses jaringan publik. Siapapun dapat menggunakan jaringan tidak aman untuk mendistribusikan malware dan mengakses Informasi pribadi.
Ketujuh, rahasiakan kode OTP, kode OTP digunakan untuk proses autentifikasi data ketika Anda akan mengakses sebuah aplikasi atau melakukan transaksi secara online. Sesuai dengan kepanjangan OTP adalah One Time Password, kode ini hanya sekali pakai dan bisa hangus dalam beberapa menit.
“Jadi itu adalah kunci kita jangan sampai kita mau saja dikasih, atau memberi tahu kode yang masuk ke dalam cerita dalam bentuk apapun. Sering ada yang ngaku-ngaku kasir minimarket atau dari pihak bank atau apapun jangan sampai kita ngasih kode yang datang melalui SMS.” tegasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar juga menghadirkan pembicara Michael Syukrie (Fotografer Underwater), Aris S Ripandi (RTIK Sukabumi), Dedy Helsyanto (Kordinator Program Mafindo), dan dr. Maichel Kainawa sebagai Key Opinion Leader.