Dalam menjaga keamanan digital ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni infrastuktur yang ada pada perangkat, sikap dan perilaku pengguna. Hal tersebut dikatakan Felix Kusmanto seorang dosen psikologi yang juga peneliti Sumber Daya Manusia, perangkat sebagai media kita dalam berinternet harus selalu diperhatikan.
Seperti pemasangan antivirus yang ter-update, sebab jika antivirus kita update maka komputer atau ponsel jadi pintar mendeteksi virus terbaru. Jangan lupakan operating system juga harus selalu terbaru, biasanya terkait aplikasi yang terkadang hanya didukung oleh operating sistem tertentu.
“Password menjadi keamanan selanjutnya, perangkat kita sebaiknya diberi password agar tidak dapat digunakan sembarangan oleh orang lain. Password juga menyangkut akun media sosial. Gunakan password di media sosial yang kuat dan sulit ditebak oleh orang lain. Terdiri dari angka, huruf juga simbol. Jangan membuat password yang asal,” ujar Felix dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (7/9/2021).
Tambahkan Two Factor Authentication, One Time Password (OTP) dan SMS atau verifikasi email untuk lebih terjaga keamanannya. Tambahan keamanan itu ada di setiap media sosial, pengguna hanya perlu mengaktifkan. Felix pun mengingatkan soal akses mengambil data yang diperbolehkan oleh aplikasi-aplikasi di perangkat kita.
Seperti aplikasi pinjaman online, mereka meminta akses kontak tidak heran jika dalam beberapa kasus mereka yang telat bayar, kontak dia ponselnya turut dihubungi. Felix menambahkan, banyak aplikasi dapat digunakan untuk menjaga keamanan perangkat, misalnya Password Storage untuk menyimpan password kita. Get Contact untuk melacak nomor yang tidak dikenal dan beragam aplikasi parental control yang berguna saat perangkat kita dipinjam anak-anak.
Selain perangkat sikap dan perilaku pengguna juga harus diperhatikan sikap kritis menjadi wajib saat berada di dunia digital. Misalnya saat ada pengumuman pengundian hadiah yang diinfokan melalui SMS dan kita meminta untuk membuka link tautan. Sikap kritis ini membuat kita tidak mudah percaya dengan yang hadir melalui dunia internet. Perilaku pengguna media digital juga harus banyak diubah misalnya tidak malas membaca informasi yang datang. Walaupun tidak ada niat untuk membagikan namun paling tidak kita paham informasi apa yang dimaksud.
“Saring sebelum sharing juga perilaku yang harus diperhatikan, jangan membagikan sebiuah informasi baru kita mempertanyakan kebenarannya. Itu sama saja kita sudah menyebarkan informasi yang belum jelas. Apapun yang dibagikan usahakan sudah melewati proses filter dari diri kita sendiri,” ujarnya.
Felix menambahkan, jangan lupakan rekening kita bagian dari produk digital. Jangan sampai ada transfer uang yang tidak diketahui asal usulnya, khawatir pinjaman online yang nantinya menjerat kita. Terakhir, perilaku untuk mencegah kejahatan digital inijuga harus ditularkan kepada kelompok yang rentan kejahatan digital seperti orang tua, anak disekitar kita.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Garut Jawa Barat Selasa (7/9/2021) juga menghadirkan pembicara Michael Syukrie (fotografer underwater), Bowo Suhardjo (Konsultan Bisnis), Leni Fitriani (Dosen Sekolah Tinggi Teknologi Garut), dan Martin Kax sebagai Key Opinion Leader.












