Hoaks adalah berita bohong yang tujuannya untuk menutupi kebenaran, meraup keuntungan, menipu, menjatuhkan lawan politik, menyebarkan kejahatan dan kebencian.
“Banyak juga orang-orang yang menyebarkan hoaks dengan hate speech. Seperti kasus baru-baru ini tentang forum yang berisi hate speech kepada influencer. Kalau misalnya hate speech berujung berita tidak benar itu akan merugikan influencer,” ujar Eunike Iona Saptanti, Trainer & Educator, saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021).
Ragam hoaks ini ada politik, kesehatan, dan narasi. Umumnya, hoaks yang beredar tidak memiliki sumber informasi resmi. Akan tetapi, masih banyak orang yang percaya dan menyebarkan hoaks.
Menurut Eunike, hoaks mudah dipercaya karena informasi ini bisa memuaskan rasa penasaran sebagian besar orang. Terutama hoaks tentang sesuatu yang sedang hangat. Kemudian, hoaks ini menarik karena menggunakan judul yang sensasional dan bombastis. Lalu, orang yang termakan hoaks biasanya kurang terhadap informasi tersebut, maka mereka mempercayai hoaks sebagai informasi pelengkap.
Hoaks yang sering ditemukan biasanya memiliki ciri terdapat huruf kapital pada judul, memainkan emosi pembaca, mengaundung unsur propaganda, kemustahilan, kebohongan atau sesuatu tidak logis, bernada satir atau menyindir, dan menggunakan clickbait.
“Ketika ditelusuri juga, alamat situs berita hoaks itu tidak resmi. Biasanya mereka membuat situs mirip seperti situs resmi. Informasinya itu tidak kredibel dan mereka mengambil kutipan yang tidak seharusnya,” paparnya.
Berita resmi umumnya memiliki judul yang faktual dan sederhana, isinya pun jelas dan disertai narasumber yang kredibel, link berita media online asli itu resmi, serta tidak ada iming-iming seperti pada hoaks,
Kita bisa cermati, cek, stop, dan lapor saat melihat berita untuk menentukan apakah berita tersebut hoaks atau bukan. Ketika yang kita dapatkan itu hoaks, laporkan situs dan berita tersebut ke polisionline.net, aduankonten@mail.kominfo.go.id, atau turnbackhoax.id. Hal ini berguna agar berita hoaks tidak tersebar semakin luas. Kita juga bisa menularkan dan mengedukasi orang-orang sekitar kita mengenai cara memperoleh informasi yang benar.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Ginna Desiana (Creator Game Board Dolanan Yuk.id), Kis Uriel (Story Teller & Self Development Coach), Chiara Chiasman (Co-Founder Forest Sangjit), dan Gabriella Citra sebagai Key Opinion Leader.












