Para generasi muda yang kini sebagian besar sudah masuk ke dunia digital bukan dapat dibanggakan karena pintar mengoperasikan segala perangkat teknologi canggih juga beragam aplikasi di dalamnya. Tetapi bagaimana mereka dapat bertanggung jawab atas apa yang dilakukan di dunia digital seperti mem-posting konten dan mengenai privasi diri dan orang lain yang harus dijaga.
Ida Nurlaela, Wakabid Kesiswaan SMKN 1 Cipanas menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis, (16/9/2021). Menurutnya, setiap anak penting mengetahui etis di di dunia digital. Apa saja yang harus atau boleh dilakukan dan tidak dalam berinteraksi di media digital dengan orang-orang yang sebenarnya ada walaupun tidak terlihat.
Menjadi tantangan tersendiri memberi pemahaman mereka soal keberadaan lawan mereka berinteraksi. “Itu yang harus disadari para generasi muda, ketika mereka di dunia maya itu sama seperti mereka nanti di kehidupan sehari-hari. Sebagaimana mereka bertutur kepada yang lebih tua, menjaga kesopanan juga tidak sembarangan berucap atau berkata kasar kepada orang lain,” jelasnya.
Etika-etika lain yang di dunia digital seperti mengunggah foto, video dan informasi itu sebaiknya mengedepankan nilai-nilai kesopanan dan bermanfaat. Bukan yang mengandung unsur SARA dan pornografi
Pahami juga kepada anak mengenai konsep hak cipta. Jangan sampai, mereka mengambil video, foto seenaknya lalu membagikan tanpa mencantumkan membuatnya atau sumbernya.
“Anak perlu diarahkan untuk bijaksana dalam meneruskan konten tidak semua harus disebarkan kembali atau dibagikan kepada teman-teman apalagi jika sampai melakukan perundungan siber,” jelasnya.
Jaga privasi dengan tidak melakukan screenshot lalu disebarkan terhadap percakapan yang sifatnya pribadi. Misalnya percakapan pribadi dan obrolan di grup. Para generasi muda juga harus diingatkan untuk tidak takut melaporkan akun yang bermasalah dan meresahkan.
Webinar juga menghadirkan pembicara Lim saung Liang (Owner Madame Lim), Aristyo Hadikusuma (Director of Otomasi Inovasi Indonesia), Yadi Awaludin (Wakabid Kurikulum SMKN 1 Cipanas), dan Deya Oktarissa sebagai Key Opinion Leader.
