Sejak pandemi aktivitas internet anak menjadi lebih sering dari sebelumnya, bahkan anak kini memiliki gawai untuk bisa mengakses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penggunaan internet pada anak tentu harus ada batasannya, untuk mencegah hal negatif internet di samping mengambil manfaatnya.
Peran orangtua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet pada anak sangatlah penting. Idayanti Sudiro, seorang Certified life and Wellness Coach mengungkapkan perlu adanya hubungan yang berkualitas dan penuh kasih sayang antara orangtua dan anak untuk membentengi anak dari paparan negatif internet. Hal tersebut bisa dibangun melalui komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua, serta membiarkan anak untuk bisa mengemukakan pendapatnya.
Selain itu orangtua perlu melek digital, termasuk mengetahui cara mengatur parental control dan fitur proxy (VPN). Orangtua perlu menjadi role model atau contoh bagi anak dalam pemakaian internet yang sehat. Bila orangtua melarang anak memakai gawai di ruang tidur dan ruang keluarga, maka orangtua harus melakukan hal yang sama. Begitu juga menempatkan meja makan sebagai tempat orangtua bekerja sibuk dengan laptopnya, sementara anak dengan gawainya. Orangtua dan anak mesti memiliki kesepakatan tertentu agar penggunaan internet menjadi aman dan nyaman.
“Rasanya di zaman sekarang nggak bisa seperti zaman dulu, anak bila diberi tahu orangtua akan diam. Makanya yang paling efektif untuk kemamanan internet anak adalah dengan menjadi contoh,” kata Idayanti saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Kamis (23/9/2021).
Orangtua dapat menjadikan waktu komunikasi sebagai sarana edukasi, yakni dengan cara menjadi teman yang asik bagi anak. Lalu di sela-sela waktu bersama, sempatkan memberi pengetahuan mengenai bahaya predator anak di internet, ujaran kebencian, dan cyberbullying. Selanjutnya orangtua juga perlu menemani anak saat mengakses internet sambil memberikan edukasi situs mana yang berguna dan bermanfaat.
Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya Sandy Natalia, Co-Founder of Beauty Cabin, Monica Eveline, Digital Strategist Diana Bakery, dan Shandy Susanto, Dosen di Podomoro University. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi