Ketika berbisnis online kita dapat memanfaatkan berbagai toko digital, salah satunya website. Selain website, pebisnis juga bisa menggunakan marketplace. Bahkan saat ini media sosial menyediakan fitur jualan dan menghubungkannya langsung ke aplikasi perpesanan.
“Ada fitur baru di Instagram yakni IG shopping, Instagram ini tidak untuk media sosial saja tapi bisa juga untuk berjualan. Apabila tidak maksimal dapat menggunakan fitur yang lain seperti reels, Story jika belum maksimal juga dapat menggunakan iklan di Instagram,” ujar Aristyo Hadikusuma, director Otinesia saat mengisi Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital di Kabupaten Bandung, Senin (27/9/2021).
Namun demikian, Aristyo mengingatkan agar pebisnis mengulik dan mengumpulkan informasi toko digital yang paling efektif. Caranya dengan memantau dimana tempat mereka berkumpul. Apakah di Facebook, Instagram, TikTok atau media lainnya. Seperti Go-jek yang tidak ada websitenya, dia fokus ke aplikasi seluler karena paling banyak konsumen mereka ada disana maka dari itu mereka memutuskan untuk fokus di aplikasi seluler.
Toko digital lainnya yaitu YouTube, kini orang banyak nonton YouTube daripada nonton TV. Jika ingin di YouTube, kita harus serius untuk membuat konten harus konsisten. Selain itu ada Google ini lebih mengglobal dan ini sangat bagus untuk mempopulerkan toko fisik kita. Bentuk warung restoran atau apapun yang ada fisiknya ini sangat bagus untuk dicari oleh para pengguna internet.
WhatsApp kini sudah berubah lebih dari sekadar alat berkomunikasi dengan membuka fitur WhatsApp Bisnis, dimana pengguna dapat memasarkan produk kita seperti etalase di profil WhatsApp.
“Lalu Tik tok yang kini populer. Jadi memang sekarang tidak hanya untuk konten yang hanya sekedar hiburan. Tetapi banyak yang yang menggunakannya untuk mempromosikan dagangan. Terakhir aplikasi seluler Android Android atau iOS aplikasi ini tantangannya cukup tinggi karena kita harus tahu apakah konsumen, ” jelasnya.
Untuk mengetahui toko digital mana yang sesuai, calon pebisnis online harus mengetahui market kita. Selain itu mengapa kita harus mempelajari market, supaya modal yang kita keluarkan tidak sia-sia lebih efektif lebih cepat jangan sampai salah sasaran konsumen. Waktu kita juga jangan sampai buang percuma untuk trial dan error.
Webinar ini menghadirkan pembicara lain, Byarlina Gymitri (Konsultan pemberdayaan SDM), Eko Prasetyo (co-founder syburst corporation), Dudi Rustandi (dosen Telkom University) dan Rio Silaen sebagai Key Opinion Leader.