Penggunaan gawai dan internet kini menjadi keseharian dari anak-anak. Khususnya anak-anak yang sedang memasuki bangku sekolah, akibat pandemi mereka kini semakin dekat dengan gawai dan internet. Hal itu sebenarnya tidak masalah karena ada tujuannya dari penggunaan gawai dan internet itu untuk mereka belajar.
Lain halnya jika gawai dan internet ini menjadi senjata ampuh untuk meredakan anak-anak yang sedang rewel. Pemberian gadget ini sebenarnya tidak disarankan meskipun kenyataannya sangat cepat membuat anak-anak itu menjadi tenang.
Dian Nurawaliah Sonjaya, CEO Rumah Cantiq Dian mengatakan, seringnya para orangtua ingin cepat membuat anaknya tidak lagi rewel atau menangis. Khususnya pada anak-anak yang masih balita mereka memang belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya.
“Padahal sebenarnya dia menangis atau dia tidak tenang itu ada penyebabnya. Maka orang tua baiknya mencari terlebih dahulu apa penyebab dari anak menangis. Dengan memahami penyebabnya kita bisa langsung meredakan dengan cara-cara seperti mengobrol, memberi janji sesuatu atau hanya dengan cara memeluknya. Bisa saja pada saat itu dia sedang ketakutan atau ada hal yang membuat dia menjadi cemas pelukan orangtua sebenarnya bisa meredakan itu,” jelasnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (01/10/2021).
Sebab jika kita memberikan gawai ketika anak sedang rewel nanti akan terbiasa dia akan menggunakan itu saat ingin sesuatu yang mungkin orang tua larang. Mengenai gawai dan internet jangan lupa orang tua harus memberikan pengertian kepada anak tentang penggunaan gawai ini secara tepat. Jika untuk anak yang sudah sekolah kita harus memberi pengertian ketika sudah memasuki jam pelajaran sekolah gawai hanya digunakan untuk keperluan belajar.
“Berikan waktu-waktu tertentu untuk mereka bermain game gawai atau berselancar. Tentu pastikan orang tua tetap di samping dia agar bisa selalu memperhatikan apa yang dilakukannya atau paling tidak menggunakan gawai di ruang terbuka,” tutupnya.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Aliana Abdullah (entrepreneur dan investor startup), Esa Firmansyah (RTIK Sumedang), Didin Miftahudin (Founder GmathPro), dan Kila Shafia sebagai Key Opinion Leader