Dunia digital memungkinkan siapa pun kini bisa melakukan kegiatan dari rumah. Termasuk berkarya bahkan kini terbuka kesempatan luas untuk karya kita dilihat lebih banyak orang dan juga menghasilkan.
Lucia Palupi Digital Content Music Producer menjelaskan, akibat pandemi banyak para artis juga musisi yang kehilangan job. Namun sebenarnya dengan memanfaatkan media digital bakat atau hobi kita dapat ditampilkan sehingga menjadi sebuah konten. Tentu konten yang layak untuk ditonton oleh orang banyak bukan hanya untuk kita nikmati sendiri saja.
Tujuannya agar konten itu bisa menghibur orang lain dan juga menguntungkan diri kita karena bisa jadi jika banyak yang melihat, kita dapat memonetisasi channel YouTube kita misalnya. Atau di akun sosial media lain pengikut kita akan bertambah sehingga menarik perhatian para perusahaan atau brand untuk meminta kita mempromosikan produk mereka. Konten seperti apa yang layak untuk ditampilkan?
“Yang jelas harus ditentukan dari awal apa yang kita ingin buat, sesuaikan dengan bakat yang terpendam dari kita. Misalnya menyanyi menari atau juga sesuai dengan hobi kita. Hob melawak membuat orang tertawa kita pun bisa membuat stand–up comedy atau situasi komedi secara online,” saran Lucia saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (1/10/2021).
Kemudian, buat rencana akan dibuat berapa episode, lama durasi yang akan disajikan lalu juga ada susunan acara atau rundown. Bagaimana pertunjukan yang kita buat itu menjadi sebuah acara yang menarik dan tersusun rapi. Jangan lupa siapkan peralatan yang dibutuhkan dimulai dari tempat bisa di pojok rumah, di halaman rumah dan juga harus dipikirkan suaranya.
“Suara dari ponsel terkadang sering terdengar suara di sekitar kita dapat menambahkan alat lagi dengan mikrofon sehingga suaranya lebih jernih. Untuk pengambilan gambar bisa melalui kamera profesional atau sekedar dari ponsel pintar kita. atidak masalah hanya menggunakan ponsel kita karena kecanggihan kamera di ponsel itu sudah tidak kalah dengan kamera DSLR,” jelasnya.
Jangan lupa untuk penerangan untuk ini sesuai konsep tidak harus memiliki lampu tambahan bisa juga shooting dilakukan di luar rumah untuk mendapatkan cahaya dari matahari langsung yang lebih natural. Dekorasi sederhana agar background tidak monoton bisa sudut rumah yang sudah ada hiasannya atau membuat sendiri dengan wallpaper.
Setelah konsep selesai, Lucia menyarankan, untuk membuat materi promosi, pilih nama acara yang kece dan mudah diingat. Gunakan aplikasi di HP untuk membuat desain e-flyers untuk disebar di berbagai platform. Sesuaikan ukuran yang akan ditampilkan di mana akan mempengaruhi desain apakah akan mempromosikan di story atau feed Instagram.
Saat pelaksaan, laksanakan apa yang sudah direncanakan bisa secara live atau rekaman. Tentu jika direkam harus memerlukan editing lalu review setelah pertunjukkan. Kita juga harus tahu bagaimana hasilnya, bisa tanyakan kepada yang menonton, kerabat kita yang lihat untuk ke depannya agar bisa lebih baik lagi.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Bambang Iman Santoso (CEO Neuronesia Learning Center), Mario Dewys (Relawan TIK Indonesia), Santia (Entrepreneur), dan Inayah Chairunissa sebagai Key Opinion Leader.