Sejak Indonesia dan dunia mengalami kondisi pandemi Covid-19, masyarakat seperti dipaksa untuk beradaptasi dengan kehidupan yang lebih sering berada di rumah, melakukan aktivitas belajar dan bekerja secara online, serta menyesuaikan diri dengan beberapa kebiasaan baru yang kini menjadi keseharian.
Lendy Yustena, Co-Founder GMC Group mengatakan di masa pandemi ini banyak juga orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penurunan bisnis di beberapa bidang. Namun menurutnya, setiap orang harus beradaptasi dengan satu kunci penting yaitu menjadi kreatif.
“Kreatif bisa didapat dengan banyak mencoba hal baru, misalnya ada chef hotel di PHK buka warung bakmi,” kata saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (15/10/2021).
Metode kreatif yang dia sarankan salah satunya adalah ATM, singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Hal tersebut menurutnya akan membawa inspirasi untuk bertahan di masa pandemi. Namun hal pertama yang harus ditanamkan untuk bisa bertahan di masa pandemi adalah pola pikir untuk bisa sukses.
Di samping itu kesuksesan menurutnya tak selalu karena modal besar, namun dengan bantuan networking atau jejaring teman. Sehingga sangat disarankan untuk memperbanyak jejaring dari media sosial, ikut komunitas, dan organisasi yang positif untuk bisa berkembang dan sukses.
Selanjutnya modal dari adaptasi juga keinginan untuk terus belajar, sebab dengan zaman yang serba dinamis semuanya beralih dengan sangat cepat. Selain itu kolaborasi, kemampuan bekerja sama juga sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini, sebab dua atau tiga ide akan bisa dieksekusi menjadi lebih baik.
“Skill yang kita miliki mungkin tidak relevan tiga hingga lima tahun ke depan, untuk mengupdate kemampuan kita pelajari,” ujarnya.
Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Monica Eveline, Digital Strategist Diana Bakery, Henry V. Herlambang, CMO Kadobox, Mardiana R.L, Vice Principal in Kinderhouse Pre-School, dan Davi Arzika, seorang YouTuber.