Tidak dapat dipungkiri setiap bisnis di era sekarang memang diharuskan bertransformasi ke arah digital dan mulai menggunakan teknologi secara efektif dalam menarik perhatian pelanggan. Peranan internet tidak lagi hanya sekadar untuk pribadi, namun juga membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh menjadi lebih besar. Hal yang terpenting kita harus bisa melihat apa yang dibutuhkan pelanggan dan apa yang dibutuhkan tersebut dapat terselesaikan dengan teknologi yang kita bangun.
Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan ialah produk yang dihasilkan, pelayanan, emosional, iklan yang menarik dan memberikan kemudahan semua itu bisa dilakukan oleh internet. Begitu juga dengan badan usaha milik desa yang sudah memanfaatkan akses internet melalui media sosial untuk mempromosikan produk BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
Muhdis Syamsul Rifai, tenaga ahli pemberdayaan Kementerian Desa menjelaskan, beberapa jenis pemanfaatan media sosial untuk BUMDes. Memanfaatkan Google Map untuk dukungan usaha bumdes. Google bisnisku adalah alat gratis yang dapat digunakan untuk membantu mengelola kemunculan bisnis di berbagai produk Google seperti di maps dan penelusuran.
“Melalui fitur Google maps kita dapat menampilkan informasi-informasi penting bisnis seperti nama alamat kordinat lokasi di peta, foto produk, nomor kontak, jam, layanan, penilaian, bahkan testimoni dari pelanggan,”ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/10/2021).
BUMDes saat ini memiliki peluang dan ruang yang besar di pedesaan. bumdes ke depannya ada keyakinan untuk semakin eksis dengan didorong adanya kebijakan-kebijakan pemerintah pusat termasuk anggarannya.
Selain Google Maps ada Facebook yang sering digunakan oleh BUMDes untuk mempromosikan usahanya. optimasi Facebook personal untuk pemasaran produk bumdes dengan cara menjadikan Facebook personal kita dimanfaatkan untuk promosi. Dimulai dari nama akun yang asli, mudah dibaca, ejaan yang benar, foto profil kita harus jelas, dan teman kita yang sesuai dengan segmen pasar sasaran. Tentunya mereka yang masih aktif menggunakan Facebook maksimalkan jumlah pertemanan ini.
“Kita harus aktif like dan komen status orang agar orang mengetahui kehadiran kita. Bisa saja dia juga mampir ke dalam profil kita. Buat status kalimat aktif yang bermanfaat bisa informasi ataupun tips dan apapun yang memang menarik,” jelasnya.
Dalam membuat status perhatikan jam produktif, seperti saat pagi siang saat makan siang dan saat sesudah petang saat sebelum orang beristirahat itu adalah waktu waktu produktif yang orang sedang membuka Facebook. jangan lupa juga untuk join group sesuai segmen produk kita dan untuk content mempromosikan buat foto dan video produk dengan jelas. Jangan lupa ketika sudah ada pelanggan kita harus memiliki emosi yang stabil dan sabar dalam melayani mereka.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Akhmad Rofahan (Ketua Kabupaten Cirebon), Chiara Chaisman (Analyst Merchandiser), Kis Uriel (People Development), dan Carissa Mutiamartha sebagai Key Opinion Leader.