Zaman bergerak, teknologi bergerak perilaku, produk dan perspektif dipengaruhi oleh pergerakan zaman. Namun ada satu hal yang tidak berubah. Semua bisa berubah, satu hal yang tidak berubah yakni moral.
Meskipun zaman atau teknologi berkembang, moral seharusnya tidak berubah. Moral menjadi lebih baik dan dipelihara seiring waktu.
“Sehebat apapun tetap kita harus jujur bertransaksi dengan pelanggan kita. Kita harus jujur juga menyampaikan apa yang baik dan apa yang buruk. Jangan takut juga untuk menyampaikan yang benar, menyampaikan yang baik di ruang digital. Karena sisi gelap internet banyak terjadi karena kita kehabisan orang-orang bermoral,” ungkap Matahari Timoer, Digital Literacy Officer ICT Watch saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (09/11/2021).
Karena merasa ada di ruang digital banyak orang dengan bebas melakukan apapun, terutama di media sosial. Maka tidak ada yang berhak melakukan perundungan pada orang lain meski orangnya tidak tampak.
Sisi gelap internet yang juga dikhawatirkan oleh pemerintah dan menjadi isu yang diperhatikan yakni terorisme. Karena mereka masih ada, menggunakan teknologi internet. Mereka sangat adaptif dengan perkembangan teknologi.
“Semua media sosial perpesananereka hadir sampai TikTok hingga game online mereka hadir. maka tidak berlebihan jika Pemerintah sangat khawatir dengan kelompok-kelompok ini,” jelasnya.
Para teroris ini merekrut orang-orang yang memiliki sikap intoleransi. Sikap yang tidak bersedia menerima atau menghormati pandangan, kepercayaan atau perilaku yang berbeda. Mereka juga termanifestasikan dalam bentuk ujaran kebencian, penghinaan, diskriminasi, stereotype, stigma, xenophobia dan sebagainya. ini juga merupakan Fenomena global yang tidak hanya mencakup ruang antaragama tapi juga ras etnis strata sosial dan lainnya.
Mereka yang intoleran ini akan sangat mudah dihasut para teroris dengan menggunakan alasan mayoritas dan minoritas untuk menjalankan visinya. Keyword yang paling bisa memancing untuk perekrutan para teroris ini pribumi vs non pribumi, Neo PKI, partai agama vs partai sekuler, Kita tertindas dan lainnya
Webinar juga menghadirkan pembicara, Lim Siaw Liang (Founder Madam Lim), Ellangga Seta (Praktisi IT), dr. Frendy Winardi (Founder Royals Rejuvia), dan Martin Kax sebagai Key Opinion Leader.