Berbagai aktivitas kini sudah beralih online, hingga transaksi keuangan pun dapat dilakukan melalui virtual. Kini dikenal dengan sebutan Financial Technologi (Fintech). Salah satu alternatif berinvestasi yang menghadirkan kemudahan dalam mengakses layanan jasa secara praktis efisien yang aman dan ekonomis. Sejumlah Fintech menggandeng e-commerce atau marketplace untuk meningkatkan nilai pendanaan kepada pedagang online.
Andi Astrid Kaulika, entrepreneur dan kreator digital mengatakan, hasilnya baik pembiayaan produktif yang diberikan kepada pelaku UMKM juga naik kolaborasi dan inovasi e-commerce dan fintech ini memang harus terus ditingkatkan guna membangun ekosistem digital yang semakin solid. Kolaborasi tersebut memang penting di tengah tren kepercayaan masyarakat dan kenyamanan konsumen dalam bertransaksi online yang semakin meningkat. Karena menyangkut materi, sebaiknya memang kita perlu berhati-hati, jangan sampai malah kita menjadi korban digital crime.
Salah satunya, penanaman modal yang dilakukan secara online atau berinvestasi online kini menjadi pilihan banyak masyarakat. Paling penting gunakan aplikasi terpecaya, jauhi aplikasi bodong, gunakan jaringan seluler. Untuk pastikan kita menggunakan kata sandi yang rumit dan pastikan perangkat investasi aman. Kita harus mencari tahu perusahaan, karyawan seperti apa. Apakah sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK dan apakah yang imbal jasa masuk akal. Semakin besar imbal jasa semakin besar pula risiko. Bila ada perusahaan investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi, harus waspada.
“Jangan lupa juga, mengecek rekam jejak perusahaan terlebih dahulu melalui penelusuran di Google. Bagaimana perusahaan pengelola dana investasinya jadi, jika mereka tidak transparan perlu diwaspadai,” ungkapnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021).
Bijak bermedia digital termasuk untuk sektor keuangan, kita harus pintar digital melindungi data dan jaga privasi. Sebab dalam melakukan kegiatan keuangan di online seperti investasi online harus dibarengi dengan kecakapan digital yang mumpuni. Media digital juga dilirik sebagai tanah untuk pelaku usaha dan konsumen eksistensi tersebut merupakan hal yang sangat penting oleh para konsumen.
“Jika memiliki keluhan terhadap layanan dari perusahaan fintech tersebut, kita harus selalu mengecek dan meyakini setiap akan melakukan transaksi itu. Kemudian lindungi data pribadi di platform digital, kita jangan mudah memberikan data pribadi karena kita juga harus bersikap kritis saat ada pihak lain yang meminta untuk memberikan data pribadi,” jelasnya.
Kemudian juga jaga privasi selalu diingat untuk tidak membagikan data pribadi kepada sembarang pihak. Kemudian jika ada telepon yang muncul mencurigakan sebaiknya di abaikan saja. Tidak perlu ditanggapi dan selalu menggunakan perangkat lunak yang asli.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Satria Andika (Jawara Digital Jawa Barat), Ryzki Hawadi (CEO Attention Indonesia), Laura Ajawaila (Psikolog Klinis), dan Martin Kax sebagai Key Opinion Leader.