Ada budaya baru yang terbentuk saat semuanya serba digital namun yang paling penting adalah bagaimana cara kita menyikapinya. Menguasai teknologi sudah pasti, sudah jelas akan ada bisnis baru yang berkembang. Kini bisnis yang paling laku adalah bagian shipping atau pengiriman banyak sekali startup baru di bidang pengiriman.
Di situ banyak mereka juga memanfaatkan teknologi, pengembangan ini muncul lagi dan pastikan kita juga sebagai individu dan sebagai customer yang sering belanja online. Semua dapat dibeli secara online, sehingga menimbulkan masyarakat yang sangat konsumtif.
Jordan Setiawan, guru bahasa Inggris yang juga online entrepreneur mengatakan, peluang memang besar dari transformasi digital. Tetapi, ada juga peluang lain yang besar namun lebih negatif. Seperti konten berbahaya, kita harus hati-hati jangan sampai kita membuat atau salah membagikan konten berbahaya.
“Selain itu hindari juga pelanggaran privasi yang akan mengancam keamanan digital kita. Jangan sampai kita tergiur dengan peluang yang besar hingga lupa untuk mengamankan akun media digital kita,” jelasnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (23/11/2021).
Media sosial dan game online sangat banyak sekali penggunanya di masa sekarang ini. Media sosial digunakan sebagai self–branding dari hal yang kecil hingga bisa memberikan kedekatan dengan konsumen ataupun followers. Sehingga apapun yang kita berikan di media sosial itu dapat diterima audience, jika beruntung kita bisa mendapatkan manfaat atau rezeki dari sana.
Sedangkan game online juga kini sangat diminati oleh para generasi muda dan mereka bisa berkolaborasi lewat media sosial seperti Facebook. Terkadang juga Facebook menyediakan grup-grup para gamers berkumpul. Tetapi di balik itu semua ada risiko, karena terlalu sering berkomunikasi melalui digital beberapa dari penggunaan digital malah merasakan social anxiety.
“Semakin cemas ketika berkomunikasi dengan orang lain secara bertatap muka langsung. Seseorang bisa kurang percaya diri maka dari itu kita harus dapat menyeimbangkan. Di mana kita bisa terus melakukan aktivitas di ruang digital dengan membuat konten. Namun di sisi lain juga kita dapat mengurangi kecemasan kita dengan tetap berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita secara langsung,” ungkapnya.
Selain harus beradaptasi juga penuh dengan kewaspadaan dalam keamanan dan juga perilaku di ruang digital. Setiap guna internet juga harus dapat menambah kemampuan baru di bidang digital.
Hal tersebut untuk dapat terus dan produktif di ruang digital dengan membuat konten atau juga bekerja dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Kita harus mengetahui pekerjaan apa saja yang akan kalah dengan mesin, pekerjaan yang berkolaborasi dengan mesin, dan pekerjaan baru dan yang akan hilang. Maka kita harus mau belajar skill baru untuk siap menghadapi masa-masa banyak pekerjaan membutuhkan keahlian digital.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Lucia Palupi (Praktisi Event Virtual), Chiara Chaisman (Merchandiser Analyst), Kis