Pandemi membuat kita memiliki banyak waktu luang di rumah. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk mempelajari hal-hal baru yang berguna di masa depan.
Michael Sjukrie, Padi Course Director menceritakan dirinya memanfaatkan era pandemi ini untuk belajar memotret, editing, dan mem-posting karyanya. Bagi kita sendiri, sebagai pengguna internet sangat bisa membagikan karya kita di media sosial meski karya tersebut diabadikan sebelum pandemi. Misalnya, saat kita memperlihatkan mengenai keindahan alam Indonesia, kuliner, budaya, dan lain sebagainya. Upaya tersebut bisa turut memperkenalkan budaya yang ada. Kita dapat mempostingnya melalui blog, situs web, atau media sosial.
Langkah tersebut dapat meningkatkan kembali daya tarik wisatawan terhadap pariwisata Indonesia yang terbilang menurun selama pandemi. Menurutnya, awareness dari tempat-tempat indah di Indonesia harus tetap dijaga meski kita belum bisa mendatanginya dalam waktu dekat. Hal ini dapat dilakukan dengan mem-posting foto mengenai keindahan alam sebelum pandemi.
“Caranya dengan kita buat cerita mulai dari berangkat sampai di lokasi tujuan. Kita ketemunya apa dan lokasinya di mana kita bisa ceritakan,” ujar Michael dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (03/12/2021).
Penunjangnya, kita bisa edit konten-konten tersebut di aplikasi seperti Dive+, Focos, Adobe Photoshop, Digital Photo Professional, dan Lightroom. Ia menyampaikan, jangan lupa untuk tag lokasi dan membubuhkan caption mengenai cerita dalam foto/video atau informasi mengenai foto tersebut. Gunakan hashtag untuk memperluas jangkauan postingan agar semakin dilihat oleh banyak orang.
“File atau foldernya disamakan supaya lebih mudah mencari foto-foto lagi di perangkat kita,” imbau Michael.
Untuk di unggah di media sosial, rasiokan foto kita sesuai dengan rasio di media sosial tersebut. Bisa 1:1, 3:4, 6:9, dan lainnya.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Anang Ahmad Syaifuddin (Ketua DPRD Lumajang), Zainil Ghulam (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam), Chiara Chiasman (Co-Founder Finest Sangjit), dan Isnaini Ahmad sebagai Key Opinion Leader.