Info Bisnis id
No Result
View All Result
Tuesday, July 1, 2025
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
Subscribe
Info Bisnis id
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
No Result
View All Result
Info Bisnis id
No Result
View All Result
Home CSR

Pertumbuhan Bisnis UMK Kaum Milenial Ditopang Kolaborasi dengan BUMN

by Hermawan
August 13, 2022
0
Pertumbuhan Bisnis UMK Kaum Milenial Ditopang Kolaborasi dengan BUMN
155
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Generasi milenial di sektor usaha mikro dan kecil (UMK) banyak yang sukses mempertahankan bisnisnya selama pandemi. Selain faktor keteguhan niat dalam berusaha, kesuksesan tersebut ditopang oleh kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dinas terkait atau pemerintah termasuk BUMN seperti Pertamina pasti support untuk memajukan UMK. Jadi, mari kita bersinergi,” tutur Septi Setiani, salah seorang generasi milenial pemilik Galery Sekar Jawi, di Yogyakarta, kemarin. Dia sudah tiga tahun mengelola Galery Sekar Jawi yang memproduksi berbagai macam minuman tradisional dan kosmetik dari bahan herbal. Menurut dia, nama tersebut ada filosofinya. Sekar diambil dari Bahasa Jawa yang artinya lokal, sementara Jawi merujuk pada sebutan untuk Tanah Jawa. “Harapannya dari nama Sekar Jawi itu bisa menjadi brand lokal yang bisa mengangkat produk asli Jawa,“ katanya.
Bisnis tersebut dirintis Septi saat kuliah di Diploma II Jamu (D-II Jamu), Universitas Gadjah Mada (UGM). Di sana, dia mendapatkan ilmu tentang berbagai jenis jamu hingga cara memproduksinya. “Dari awal saya ingin punya produk yang sesuai dengan keilmuan. Selain itu, saya juga ingin melestarikan budaya karena jamu itu merupakan warisan budaya nenek moyang yang intangible yang saat ini sedang didaftarkan di UNESCO,” tuturnya.
Menurut Septi, dari zaman dahulu jamu sudah ada sejarahnya. “Karena saya dari Yogyakarta, maka saya ingin membuat produk jamu asli Yogyakarta. Saya belajar tentang jamu dari buku. Saya tidak punya keturunan pembuat jamu,” ungkapnya. 
Merek awal bisnis yang diluncurkan Septi adalah Setia Sehati. Dia menciptakan satu produk yang namanya rempah mandi. “Itu produk pertama yang saya ciptakan. Itu herbal untuk mandi, berendam. Inspirasinya, waktu kuliah saya tinggal di Krapyak dan bertemu seorang bapak yang ingin pesan produk rempah mandi,” katanya.
Setelah lulus kuliah, Septi bekerja dan menjadikan usaha jamu sebagai sampingan. Namun, pada akhirnya dia memilih keluar dari pekerjaan dan fokus ke usaha jamu. “Setelah fokus, ternyata banyak kendala. Salah satunya adalah pendanaan,” ujarnya.
Septi mendapatkan pinjaman modal dari PUMK Pertamina sebesar Rp50 juta pada April 2019 sehingga bisnisnya tetap bertahan. “Pendaftarannya melalui online. Prosesnya cepat,” kata dia.
Saat ini, ungkap Septi, berkat bantuan Pertamina produk-produk Sekar Jawi sudah bisa masuk mal-mal besar di Yogya, Solo, dan Surabaya. “Pertamina juga mendorong kami untuk go digital.” tuturnya.
Bisnis Septi makin berkembang. Omzetnya mencapai Rp70-80 juta per bulan. Sayangnya, tak lama kemudian muncul pandemi COVID-19 yang menyebabkan omzetnya terpangkas hingga 30% dari sebelumnya. Rata-rata pendapatan Septi per bulan sepanjang 2020 hanya Rp25 juta.
“Pada awal 2021 alhamdulillah ada peningkatan sekitar 50% rata-rata omzet per bulan, naik menjadi sekitar Rp40 juta. Saat ini, omzet sudah kembali normal seperti sblm masa pandemi mencapai Rp70-80 juta,” tutur dia.
Septi masih memiliki impian untuk memiliki tempat lebih besar sebagai workshop Pojok Jamu Sekar Jawi yang dapat dikunjungi masyarakat umum. Tujuannya untuk edukasi tentang tanaman jamu, tanaman obat, dan cara pembuatannya. “Ini salah satu bentuk aware terhadap budaya. Saya ingin masyarakat tahu seluk beluk jamu. Siapa tahu bisa jadi sumber inspirasi untuk yang lain,” ungkapnya.
Brasto Galih Nugroho, Area Manager Comrel & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), menuturkan Pertamina memiliki program pendanaan UMK yang dulu dikenal dengan nama program kemitraan. “Intinya ini adalah program pinjaman atau pembiayaan modal bagi UMK. Dari Pertamina memberikan modal sebesar 6% per tahun, bisa juga dengan sistem syariah. Pembiayaan tersebut digunakan utk modal kerja salah satunya seperti yang dilakukan oleh Mbak Septi dari Sekar Jawi,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan pinjaman modal kerja, tutur Brasto, pelaku usaha UMK dapat mengakses ke situs www.genumkm.pertamina.com atau call center Pertamina 135. Pertamina akan melakukan survey terkait prospek usaha, agunannya dan lain-lain. “Perkembangan UMKM selama pandemi memang sangat berat. Mbak Septi tahun lalu sempat kami kunjungi, diskusi apa saja kendalanya. Kami melakukan pendampingan pada para mitra binaan yang terdampak pandemi agar bisa bangkit kembali. Alhamdulillah saat ini ekonomi sudah mulai tumbuh, semoga UMKM bisa terus tumbuh dan berkembang,” katanya. 
Brasto berharap mitra binaan Pertamina bisa berkembang melesat jauh dan pinjaman pembiayaan tidak hanya diberikan satu kali. “Pinjaman disesuaikan dengan bisnisnya dan pembayaran angsuran. Yang penting pinjamannya atau pembiyaan jangan digunakan untuk kebutuhan konsumtif,” tuturnya. 
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) harus mengutamakan masyarakat yang berada di lokasi operasional perusahaan. Tujuannya agar perekonomian masyaraat yang ada di wilayah tersebut dapat ditingkatkan. “Perusahaan seperti Pertamina misalnya dapat membantu pemasaran. Jadi, keberadaan perusahaan bisa memberikan manfaat pada masyarakat,” katanya.

Generasi milenial di sektor usaha mikro dan kecil (UMK) banyak yang sukses mempertahankan bisnisnya selama pandemi. Selain faktor keteguhan niat dalam berusaha, kesuksesan tersebut ditopang oleh kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Dinas terkait atau pemerintah termasuk BUMN seperti Pertamina pasti support untuk memajukan UMK. Jadi, mari kita bersinergi,” kataSepti Setiani, salah seorang generasi milenial pemilik Galery Sekar Jawi, di Yogyakarta, kemarin.

Dia sudah tiga tahun mengelola Galery Sekar Jawi yang memproduksi berbagai macam minuman tradisional dan kosmetik dari bahan herbal. Menurut dia, nama tersebut ada filosofinya. Sekar diambil dari Bahasa Jawa yang artinya lokal, sementara Jawi merujuk pada sebutan untuk Tanah Jawa. “Harapannya dari nama Sekar Jawi itu bisa menjadi brand lokal yang bisa mengangkat produk asli Jawa,“ katanya.

Bisnis tersebut dirintis Septi saat kuliah di Diploma II Jamu (D-II Jamu), Universitas Gadjah Mada (UGM). Di sana, dia mendapatkan ilmu tentang berbagai jenis jamu hingga cara memproduksinya. “Dari awal saya ingin punya produk yang sesuai dengan keilmuan. Selain itu, saya juga ingin melestarikan budaya karena jamu itu merupakan warisan budaya nenek moyang yang intangible yang saat ini sedang didaftarkan di UNESCO,” tuturnya.

Menurut Septi, dari zaman dahulu jamu sudah ada sejarahnya. “Karena saya dari Yogyakarta, maka saya ingin membuat produk jamu asli Yogyakarta. Saya belajar tentang jamu dari buku. Saya tidak punya keturunan pembuat jamu,” ungkapnya. 

Merek awal bisnis yang diluncurkan Septi adalah Setia Sehati. Dia menciptakan satu produk yang namanya rempah mandi. “Itu produk pertama yang saya ciptakan. Itu herbal untuk mandi, berendam. Inspirasinya, waktu kuliah saya tinggal di Krapyak dan bertemu seorang bapak yang ingin pesan produk rempah mandi,” katanya.

Setelah lulus kuliah, Septi bekerja dan menjadikan usaha jamu sebagai sampingan. Namun, pada akhirnya dia memilih keluar dari pekerjaan dan fokus ke usaha jamu. “Setelah fokus, ternyata banyak kendala. Salah satunya adalah pendanaan,” ujarnya.

Septi mendapatkan pinjaman modal dari PUMK Pertamina sebesar Rp50 juta pada April 2019 sehingga bisnisnya tetap bertahan. “Pendaftarannya melalui online. Prosesnya cepat,” kata dia.

Saat ini, ungkap Septi, berkat bantuan Pertamina produk-produk Sekar Jawi sudah bisa masuk mal-mal besar di Yogya, Solo, dan Surabaya. “Pertamina juga mendorong kami untuk go digital.” tuturnya.

Bisnis Septi makin berkembang. Omzetnya mencapai Rp70-80 juta per bulan. Sayangnya, tak lama kemudian muncul pandemi COVID-19 yang menyebabkan omzetnya terpangkas hingga 30% dari sebelumnya. Rata-rata pendapatan Septi per bulan sepanjang 2020 hanya Rp25 juta.

“Pada awal 2021 alhamdulillah ada peningkatan sekitar 50% rata-rata omzet per bulan, naik menjadi sekitar Rp40 juta. Saat ini, omzet sudah kembali normal seperti sblm masa pandemi mencapai Rp70-80 juta,” tutur dia.

Septi masih memiliki impian untuk memiliki tempat lebih besar sebagai workshop Pojok Jamu Sekar Jawi yang dapat dikunjungi masyarakat umum. Tujuannya untuk edukasi tentang tanaman jamu, tanaman obat, dan cara pembuatannya. “Ini salah satu bentuk aware terhadap budaya. Saya ingin masyarakat tahu seluk beluk jamu. Siapa tahu bisa jadi sumber inspirasi untuk yang lain,” ungkapnya.

Brasto Galih Nugroho, Area Manager Comrel & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), menuturkan Pertamina memiliki program pendanaan UMK yang dulu dikenal dengan nama program kemitraan.

 “Intinya ini adalah program pinjaman atau pembiayaan modal bagi UMK. Dari Pertamina memberikan modal sebesar 6% per tahun, bisa juga dengan sistem syariah. Pembiayaan tersebut digunakan utk modal kerja salah satunya seperti yang dilakukan oleh Mbak Septi dari Sekar Jawi,” ungkapnya.

Untuk mendapatkan pinjaman modal kerja, tutur Brasto, pelaku usaha UMK dapat mengakses ke situs www.genumkm.pertamina.com atau call center Pertamina 135. Pertamina akan melakukan survey terkait prospek usaha, agunannya dan lain-lain.

“Perkembangan UMKM selama pandemi memang sangat berat. Mbak Septi tahun lalu sempat kami kunjungi, diskusi apa saja kendalanya. Kami melakukan pendampingan pada para mitra binaan yang terdampak pandemi agar bisa bangkit kembali. Alhamdulillah saat ini ekonomi sudah mulai tumbuh, semoga UMKM bisa terus tumbuh dan berkembang,” katanya. 

Brasto berharap mitra binaan Pertamina bisa berkembang melesat jauh dan pinjaman pembiayaan tidak hanya diberikan satu kali. “Pinjaman disesuaikan dengan bisnisnya dan pembayaran angsuran. Yang penting pinjamannya atau pembiyaan jangan digunakan untuk kebutuhan konsumtif,” tuturnya. 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) harus mengutamakan masyarakat yang berada di lokasi operasional perusahaan. Tujuannya agar perekonomian masyaraat yang ada di wilayah tersebut dapat ditingkatkan.

“Perusahaan seperti Pertamina misalnya dapat membantu pemasaran. Jadi, keberadaan perusahaan bisa memberikan manfaat pada masyarakat,” katanya.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Almarhum Ciputra Dinilai Sebagai Maestro Properti Indonesia

Kisah Sukses Pengusaha Indonesia: Dari Nol Hingga Menjadi Miliuner. Mulai Ciputra Hingga William Tanuwijaya

September 18, 2023
Apa itu Netiket ?

Dampak Tidak Beretika di Media Digital

July 28, 2021
Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

August 27, 2021
Bangun Masyarakat Digital yang Beradab

Perubahan Perilaku Masyarakat Era Digital

October 31, 2021
Perang Dagang Kian Panas,  Rupiah Diprediksi Dikisaran Rp14.428/USD

Laba dan Penjualan Tumbuh, ACES Setujui Dividen Tunai Rp33,87 per Saham

0
Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

0
Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

0
Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

0
Perang Dagang Kian Panas,  Rupiah Diprediksi Dikisaran Rp14.428/USD

Laba dan Penjualan Tumbuh, ACES Setujui Dividen Tunai Rp33,87 per Saham

June 23, 2025
Ilustrasi-Investasi-Properti/Net

Konflik Iran-Israel Memanas, Bank DBS Ungkap Instrumen Investasi Paling Stabil

June 23, 2025
PGN Perluas Pasar Pelanggan Kecil Komersial

PGN Raih Predikat AAA Lagi di 2024, Pendapatan Naik dan Dividen Tetap Stabil

June 23, 2025
Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

Tanggul Laut Raksasa Jadi Proyek Strategis, Pemerintah Ajak Belanda dan Investor Asing Terlibat

June 23, 2025

Recent News

Perang Dagang Kian Panas,  Rupiah Diprediksi Dikisaran Rp14.428/USD

Laba dan Penjualan Tumbuh, ACES Setujui Dividen Tunai Rp33,87 per Saham

June 23, 2025
Ilustrasi-Investasi-Properti/Net

Konflik Iran-Israel Memanas, Bank DBS Ungkap Instrumen Investasi Paling Stabil

June 23, 2025

Categories

  • Agrobisnis
  • Asuransi
  • Bisnis
  • CEO
  • CSR
  • Foto
  • Investasi
  • lifestyle
  • Migas
  • News
  • Opini
  • otomotif
  • Perbankan
  • persona
  • Rubrik
  • teknologi
  • tips
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Wawancara
  • Wirausaha

Site Navigation

  • Tentang Kami
  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Tokoh
  • Wawancara
  • Asuransi
Info Bisnis id

Referensi utama seputar bisnis terkini

© 2019 infobisnis.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Investasi
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Tips
  • Persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi

© 2019 infobisnis.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In