Transisi energi yang sedang dilakukan di Indonesia harus melibatkan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Keterlibatan mereka menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan transisi ini, yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi. Agar UMKM dapat berperan maksimal sebagai penyedia kebutuhan masyarakat dan pencipta lapangan kerja di pedesaan, akses terhadap pendanaan dan teknologi mutlak diperlukan.
Oki Muraza, Senior Vice President Research & Technology Innovation di Pertamina, menekankan urgensi keterlibatan UMKM dalam transisi energi di Indonesia. Ia menyatakan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam penyediaan bahan baku yang diperlukan untuk mengembangkan energi rendah karbon. Dalam konteks ini, UMKM berperan dalam menciptakan peluang kerja yang memberikan manfaat kepada masyarakat, sementara korporasi juga mendapatkan manfaat dari karbon kredit yang dihasilkan.
Salah satu tantangan utama adalah akses UMKM terhadap modal dan teknologi. Oki menyebut bahwa diperlukan upaya untuk memastikan UMKM mampu menjalankan perannya dalam transisi energi dengan menguntungkan bagi seluruh pihak.
Mengingat Indonesia sebagai negara berkembang memiliki sumber daya alam melimpah, Oki berpendapat bahwa negara-negara maju seharusnya memberikan dukungan finansial ke negara-negara berkembang. Dukungan ini dapat memfasilitasi pengembangan teknologi dan implementasi transisi energi dengan bantuan dari negara maju yang memiliki sumber daya.
Oki menegaskan bahwa kesenjangan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang adalah isu utama saat ini. Negara maju memiliki GDP per kapita yang jauh lebih tinggi daripada negara berkembang. Oleh karena itu, arus modal dari negara maju ke negara berkembang perlu diatur dengan prinsip Common but Differentiated Responsibilities (CBDR).
Melibatkan UMKM dalam transisi energi merupakan upaya Indonesia untuk menggabungkan dukungan internasional dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan manfaat ekonomi untuk masyarakat. Harapannya, transisi energi ini akan menjadi contoh bagaimana partisipasi masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan mengakselerasi perubahan menuju energi yang berkelanjutan.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menegaskan pentingnya UMKM sebagai pilar utama ekonomi nasional. UMKM memberikan lapangan kerja yang luas, sehingga perlu menjadi bagian integral dari percepatan transisi energi. Pertamina telah meluncurkan program “Desa Energi Berdikari” di 52 wilayah untuk memberikan akses energi terbarukan kepada UMKM dan masyarakat, sehingga mereka dapat mandiri dalam hal energi.
Sebagai anggota ASEAN, negara-negara telah menyadari pentingnya pengembangan energi berkelanjutan, keamanan energi, dan penanggulangan perubahan iklim. Strategi diarahkan pada pendanaan transisi energi yang berkelanjutan, rencana jangka panjang untuk energi terbarukan, dan adopsi teknologi ramah lingkungan. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen untuk mencapai tujuan energi yang lebih berkelanjutan di masa depan.
