PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memproyeksikan realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi tahun ini dapat mencapai 170-180 ribu rumah, sementara KPR non subsidi diprediksi dapat melebihi 200 ribu unit.
Menurut Nixon Napitulu, Direktur Utama Bank BTN, hingga Agustus 2023, realisasi KPR oleh bank tersebut telah mencapai sekitar 110 ribu unit, dan kemungkinan akan meningkat menjadi sekitar 130 ribu unit pada September 2023. Permintaan perumahan saat ini didominasi oleh milenial, mencapai 90 persen dari total permintaan.
Nixon juga mengungkapkan bahwa insentif Kredit Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang disasar ke sektor perumahan diharapkan dapat meningkatkan kepemilikan rumah di Indonesia. Bank BTN berharap bahwa insentif tersebut akan membantu mendorong pertumbuhan sektor perumahan di negara tersebut.
Sebagai tambahan, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF baru-baru ini menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) seri EBA-SP SMF-BTN08 senilai Rp600 miliar, yang merupakan hasil dari transaksi sekuritisasi aset KPR BTN. EBA-SP ini memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).