irektur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, menyatakan bahwa konflik yang baru meletus antara Iran dan Israel dapat berdampak pada stabilitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Esther menjelaskan bahwa terganggunya impor hasil minyak dari Timur Tengah ke Indonesia dapat menyebabkan kenaikan harga minyak, yang kemudian berujung pada kenaikan harga barang di tingkat domestik.
“Kenaikan harga minyak ini pasti akan berdampak pada pembengkakan biaya-biaya atau anggaran di APBN. Diprediksi akan ada defisit fiskal sebesar 2-3%,” ujar Esther dalam diskusi publik ekonom perempuan INDEF.
Esther mendorong pemerintah untuk mengelola anggaran APBN secara baik meskipun dihadapi dengan ruang fiskal yang semakin sempit akibat konflik di Timur Tengah.
Selain itu, Esther berharap kepada kabinet pemerintahan baru agar dapat menggunakan anggaran negara secara bijak, dengan menekankan pentingnya belanja produktif dibandingkan dengan belanja konsumtif seperti program makan siang gratis.
“Belanja yang lebih produktif akan membuat ekonomi kita lebih berkelanjutan dan terpantau dalam jangka panjang,” ujarnya.