Setelah mengakuisisi 100% saham Probiotec Limited, perusahaan farmasi asal Australia, PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) berencana melanjutkan ekspansi dengan menargetkan akuisisi tujuh perusahaan lagi. “Ada kesempatan inorganik di Australia, tapi baru akan dipaparkan setelah ada kesepakatan definitif,” ujar Direktur Utama Pyridam Farma, Lee Yan Gwan.
Lee menjelaskan, PYFA sedang mengkaji peluang akuisisi di Asia Tenggara, termasuk Filipina, Malaysia, dan Myanmar. “Apapun yang kami lakukan, harus berdampak positif bagi PYFA, baik dalam kapasitas maupun kapabilitas,” tambahnya.
Direktur Pyridam Farma, Yenfrino Gunadi, mengatakan bahwa akuisisi berikutnya mungkin tidak sebesar Probiotec. “Kami akan memprioritaskan pendanaan dari kas internal sebelum menggunakan bank atau rights issue,” jelas Yenfrino.
Tahun ini, PYFA mengakuisisi Probiotec senilai AU$252 juta. Akuisisi ini memperkuat posisi PYFA di pasar global dan membuka peluang ekspansi serta kerja sama di industri farmasi. “Dengan pengalaman Probiotec, kami berharap kontribusi signifikan bagi pertumbuhan PYFA,” tambahnya.
Namun, tahun lalu, PYFA mencatat rugi bersih Rp85,22 miliar, berbalik dari laba bersih Rp275,24 miliar di tahun 2022.