Perusahaan induk financial technology (fintech) milik Salim Group, OttoDigital, menegaskan fokus bisnisnya pada empat pilar utama di tahun 2025. Keempat pilar tersebut meliputi peningkatan loyalitas pelanggan, solusi keuangan bagi mahasiswa dan karyawan, sistem payment gateway, serta platform digital untuk mendukung rantai pasok bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami yakin bahwa ekosistem digital yang kami kembangkan dapat menjadi solusi terpercaya untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus menciptakan nilai tambah bagi pelaku usaha di berbagai sektor,” ujar Chief of Product Growth and Marketing OttoDigital, Grace Sunarjo, dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (19/2).
Grace menjelaskan bahwa pilar pertama, yaitu program loyalitas pelanggan (OttoPoint), dirancang untuk membantu bisnis dari berbagai sektor seperti ritel, perbankan, dan industri barang konsumsi (FMCG) dalam mempertahankan pelanggan mereka. Program ini menawarkan sistem reward berbasis poin yang disesuaikan dengan perilaku konsumen, serta menyediakan analisis data yang dapat digunakan perusahaan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif.
“Saat ini, OttoPoint telah bekerja sama dengan lebih dari 150 merchant dan dapat diintegrasikan langsung dengan sistem perusahaan. Beberapa mitra kami di antaranya adalah Bank Permata dan Bank INA,” kata Grace.
Pilar kedua, solusi keuangan untuk mahasiswa dan karyawan (OttoLoan), mencakup dua layanan utama: OttoKasbon dan OttoEdu. OttoKasbon menawarkan akses dana darurat yang cepat bagi karyawan yang membutuhkan biaya tambahan untuk berbagai keperluan, mulai dari kebutuhan medis hingga biaya pendidikan anak. “OttoKasbon juga membantu perusahaan dalam mengelola arus kas, terutama saat menghadapi periode tertentu seperti pembayaran THR atau awal tahun ajaran baru,” tambahnya.
Sementara itu, OttoEdu hadir sebagai solusi pembiayaan pendidikan yang memungkinkan mahasiswa untuk melanjutkan studi tanpa terkendala masalah keuangan. Dengan sistem cicilan fleksibel, OttoEdu juga membantu universitas dalam menjaga stabilitas arus kas mereka. “Saat ini, kami telah bermitra dengan Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung,” jelas Grace.
Pada pilar ketiga, OttoDigital menghadirkan sistem payment gateway yang dirancang untuk memudahkan bisnis dalam menerima transaksi non-tunai. Layanan ini mendukung lebih dari 50 metode pembayaran, termasuk virtual account dari berbagai bank, kartu debit dan kredit, serta QRIS.
“Untuk bisnis online, kami menyediakan integrasi API yang mudah atau opsi e-invoice bagi mereka yang ingin memanfaatkan layanan ini tanpa perlu proses integrasi yang rumit. Sementara itu, untuk bisnis offline, OttoPay menawarkan EDC dan QRIS dengan fitur soundbox yang memungkinkan konfirmasi transaksi secara real-time,” papar Grace.
Pilar keempat adalah solusi supply chain enabler (OttoPay Aplikasi UMKM), yang bertujuan untuk membantu distributor dan pemilik toko dalam mengelola rantai pasok mereka secara lebih efisien. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan pemesanan dan pembayaran secara digital tetapi juga menyediakan akses ke fasilitas pinjaman modal usaha.
“Dengan sistem yang sepenuhnya digital, distributor bisa mengoptimalkan sistem distribusi mereka secara lebih praktis dan efisien,” tutup Grace.