PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar pada pekan lalu turun 0,33% menjadi Rp13.555 triliun dari Rp13.599 triliun pada pekan sebelumnya. Informasi ini disampaikan BEI melalui siaran pers di Jakarta, kemarin.
Rata-rata volume transaksi harian juga menyusut 7,79% menjadi 30,01 miliar lembar saham dari 32,55 miliar lembar pada pekan sebelumnya. Investor asing membukukan jual bersih Rp510,92 miliar, sehingga sepanjang 2025 tercatat jual bersih Rp61,857 triliun.
Peningkatan terbesar terlihat pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang naik 10,92% menjadi 1,04 juta kali transaksi dari 978 ribu kali pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian juga meningkat 6,41% menjadi Rp17,07 triliun dari Rp16,05 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,06% menjadi 7.533,385 dari 7.537,768 pada pekan sebelumnya. Namun, pada penutupan perdagangan Jumat (8/8), IHSG menguat 43,21 poin atau 0,58% ke level 7.533,39. Sementara indeks LQ45 turun 2,69 poin atau 0,34% ke posisi 792,88.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor mencatat penguatan. Sektor industri memimpin dengan kenaikan 2,29%, diikuti sektor energi naik 2,28%, dan sektor infrastruktur naik 0,82%.
Lima sektor lainnya terkoreksi, dengan sektor teknologi memimpin penurunan sebesar 2,60%. Sektor barang konsumen non-primer dan sektor barang baku masing-masing turun 0,41% dan 0,21%.
BEI menilai dinamika pergerakan ini mencerminkan variasi kinerja sektoral dan perubahan aktivitas perdagangan. “Kenaikan frekuensi transaksi menjadi salah satu indikator positif di tengah penyesuaian pasar,” disampaikan BEI dalam keterangan resminya.
Dengan tren ini, pelaku pasar diharapkan tetap mencermati pergerakan sektoral dan potensi peluang pada saham-saham unggulan yang mengalami penguatan.