Surat Berharga Negara (SBN) ritel Sukuk Ritel seri SR023 resmi ditawarkan mulai 22 Agustus hingga 15 September 2025. Instrumen ini hadir dalam dua pilihan tenor, yaitu tiga tahun (SR023T3) dan lima tahun (SR023T5), yang masing-masing menawarkan fleksibilitas serta potensi imbal hasil berbeda.
Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menjelaskan pentingnya pemahaman tenor dan kebutuhan likuiditas sebelum memutuskan berinvestasi. “Pilih SR023T3 jika membutuhkan fleksibilitas lebih cepat, sedangkan SR023T5 lebih sesuai untuk investor yang menginginkan return lebih tinggi,” ujarnya.
Josua menekankan bahwa investor pemula sebaiknya tidak menempatkan seluruh dananya hanya pada SR023. Diversifikasi portofolio dengan instrumen lain seperti reksadana pasar uang atau saham dinilai penting untuk menjaga keseimbangan risiko.
Ia juga menyarankan strategi buy and hold untuk SR023, mengingat kupon yang bersifat tetap. Dengan menahan sukuk hingga jatuh tempo, investor bisa terhindar dari fluktuasi harga pasar yang dapat memengaruhi nilai investasi.
Lebih jauh, Josua menilai SR023 sangat cocok bagi investor dengan profil konservatif hingga moderat. Karakteristik sukuk ritel yang relatif aman menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang mengutamakan stabilitas ketimbang potensi keuntungan besar dalam jangka pendek.
Selain itu, kemudahan akses menjadi salah satu keunggulan SR023. Investor bisa mulai berinvestasi dengan nominal minimal Rp 1 juta, sehingga instrumen ini dianggap ideal untuk pemula yang ingin mencoba tanpa tekanan modal besar.
Menurut Josua, kombinasi faktor keamanan, kemudahan, dan potensi imbal hasil tetap membuat SR023 menarik meski persaingan produk investasi semakin beragam. “Dengan kupon fixed dan jaminan pemerintah, SR023 memberikan kepastian bagi investor yang ingin menjaga nilai uangnya,” tegasnya.
Dengan periode penawaran yang terbatas hingga 15 September 2025, masyarakat yang ingin berpartisipasi disarankan segera memanfaatkan kesempatan ini. Sukuk ritel SR023 tidak hanya menjadi instrumen investasi, tetapi juga berperan mendukung pembiayaan pembangunan negara melalui partisipasi publik.