Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan kepada produsen otomotif penerima insentif impor mobil listrik berbasis baterai (BEV) utuh atau completely built up (CBU) agar memenuhi kewajiban produksi lokal dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sesuai aturan setelah masa impor berakhir.
Masa impor CBU akan ditutup pada 31 Desember 2025. Mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, para produsen diwajibkan memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor yang diterima sebelumnya, dengan tetap mengacu pada ketentuan TKDN.
Tercatat enam produsen mengikuti program ini hingga pendaftaran ditutup pada Maret 2025, yakni BYD Auto Indonesia, Vinfast Automobile Indonesia, Geely Motor Indonesia, Era Industri Otomotif (Xpeng), National Assemblers (Aion, Citroen, Maxus, VW), dan Inchape Indomobil Energi Baru (GWM Ora).
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, menegaskan kewajiban TKDN berlaku mulai 2026. “Nilai TKDN harus naik bertahap dari 40 persen menjadi 60 persen,” ujarnya di Jakarta.
Aturan TKDN tercantum dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2023 yang merevisi Perpres Nomor 55 Tahun 2019. Ketentuan mengharuskan TKDN mobil listrik lokal mencapai 40 persen pada 2022-2026, meningkat ke 60 persen pada 2027-2029, dan 80 persen mulai 2030.
Menurut Tunggul, pencapaian TKDN dilakukan secara bertahap, dimulai dengan skema Completely Knocked Down (CKD) hingga 2026, lalu beralih ke Incompletely Knocked Down (IKD) pada 2027 agar target 60 persen tercapai. Selanjutnya, target 80 persen diwujudkan melalui manufaktur part by part.
Dari enam perusahaan peserta, total investasi tambahan yang direncanakan mencapai Rp15 triliun dengan peningkatan kapasitas produksi sekitar 305 ribu unit. Dua di antaranya, Geely Motor Indonesia dan Era Industri Otomotif, menggandeng assembler lokal untuk mendukung perakitan.
Kemenperin menilai langkah ini akan memperkuat ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, sekaligus memastikan keberlanjutan investasi dan peningkatan daya saing industri otomotif nasional di era transisi energi.