Indramayu, 4 September 2025 – PT Polytama Propindo kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan Ekowisata Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati). Inisiatif ini hadir bukan hanya untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati seluruh masyarakat Indramayu.

Direktur Polytama Propindo, Dwinanto Kurniawan, menyampaikan, Taman Kehati dirancang sebagai pusat ekowisata, edukasi, dan konservasi. Kehadirannya akan membawa manfaat ganda: menjaga keberlanjutan ekosistem sekaligus menghadirkan ruang rekreasi yang membahagiakan masyarakat. Polytama meyakini bahwa sebuah taman bukan hanya sekadar area hijau, melainkan ruang hidup yang dapat memperkuat interaksi sosial, memperluas kesempatan belajar, dan memberi nilai tambah bagi perekonomian lokal.
Dalam mewujudkan Taman Kehati, Polytama mengedepankan konsep kolaborasi pentahelix, yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, komunitas, pelaku usaha, dan media. Melalui sinergi ini, pengelolaan taman diharapkan lebih efektif, inklusif, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara luas.
Dukungan Pemerintah Daerah Indramayu menjadi salah satu pilar utama. Dengan komitmen yang kuat, Taman Kehati akan benar-benar menjadi ruang publik yang terbuka, ramah, dan bisa diakses semua kalangan. Polytama yakin, semakin banyak pihak yang ikut serta, semakin besar pula dampak positif yang akan dirasakan.

Tidak hanya sebagai ruang konservasi, Taman Kehati juga diproyeksikan menjadi contoh pengelolaan ekowisata berkelanjutan di tingkat daerah. Indramayu dapat menjadikannya sebagai ikon baru, sekaligus model yang bisa direplikasi oleh wilayah lain di Indonesia.
Taman Kehati juga diharapkan dapat memperkuat kesadaran generasi muda mengenai pentingnya menjaga biodiversitas. Melalui edukasi lingkungan yang dipadukan dengan aktivitas rekreasi, masyarakat akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus bermanfaat.
Polytama memandang pembangunan Taman Kehati sebagai langkah nyata yang sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap Astacita dan upaya menuju net zero emission. Dengan menghadirkan ruang konservasi ini, perusahaan ingin membuktikan bahwa kontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat bisa berjalan beriringan dengan aktivitas bisnis.
Dwinanto menegaskan, pengembangan Taman Kehati melalui pendekatan pentahelix, sebagai bukti Polytama bersinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan manfaat nyata.
Selain itu, Taman Kehati akan menjadi laboratorium alam terbuka. Para peneliti, mahasiswa, maupun praktisi lingkungan dapat memanfaatkannya sebagai ruang kajian, riset, dan inovasi. Dengan demikian, taman ini berfungsi ganda: menjaga alam sekaligus mendorong perkembangan ilmu pengetahuan.
“Polytama optimis Taman Kehati mampu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar. Ekowisata berbasis konservasi dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal, mulai dari jasa wisata, kuliner, hingga produk kreatif yang berakar dari kearifan lokal Indramayu,” ucap Dwinanto.
Polytama menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Taman Kehati tidak bisa dicapai sendirian. Karena itu, keterlibatan semua pihak—baik pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, maupun masyarakat—menjadi kunci utama agar manfaatnya bisa dirasakan secara berkelanjutan.
Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan ruang hijau, tetapi juga ruang bahagia. Masyarakat akan memiliki tempat baru untuk berkumpul, belajar, berolahraga, atau sekadar menikmati udara segar bersama keluarga. Inilah makna sesungguhnya dari pembangunan berkelanjutan—menghadirkan manfaat yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Taman Kehati juga akan memperkuat citra Indramayu sebagai daerah yang peduli terhadap kelestarian alam. Dengan manajemen yang baik, taman ini dapat berkembang menjadi daya tarik wisata yang membanggakan, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Momentum pembangunan Taman Kehati menegaskan peran Polytama sebagai mitra strategis daerah dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau. Perusahaan menempatkan taman ini sebagai bagian penting dari strategi keberlanjutan yang konsisten dijalankan.
Untuk mewujudkan konsep pengembangan taman yang kreatif dan inklusif, Polytama menyelenggarakan Kompetisi Konsep Ekowisata Taman Kehati yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Provinsi Jawa Barat. Adapun Ceremonial Awarding Kompetisi Konsep Taman Kehati yang digelar pada 28 Agustus 2025 menandai langkah penting perjalanan taman ini. Polytama berharap momentum ini memperkuat semangat kolaborasi dan inovasi untuk menjadikan Taman Kehati sebagai ikon ekowisata yang membanggakan Indramayu sekaligus inspirasi bagi daerah lain.
Dengan dukungan semua pihak, Taman Kehati akan menjadi simbol kebersamaan dalam menjaga alam dan membangun Indramayu. Lebih dari itu, taman ini akan memberi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan ekowisata yang berorientasi pada konservasi dan kebahagiaan masyarakat.
Polytama berharap Taman Kehati dapat terus tumbuh menjadi ruang hidup yang bermanfaat lintas generasi. Dengan semangat keberlanjutan, Polytama berkomitmen menjadikan taman ini sebagai bukti nyata kontribusi bersama dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Harapan kami, Taman Kehati menjadi warisan berharga untuk generasi mendatang. Kami ingin setiap langkah Polytama sejalan dengan semangat keberlanjutan, menjaga lingkungan, serta memberikan kebahagiaan bagi masyarakat Indramayu,” tambah Dwinanto.