PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memperkuat ekspansi bisnis properti dengan menggandeng Fukuoka Consortium yang terdiri dari Bika Co., Ltd., Kyushu Leasing Service Co. Ltd., dan Shinoken Group Co., Ltd. Kerjasama ini bertujuan mempercepat pembangunan Kota Podomoro Tenjo sebagai kota satelit mandiri.
Direktur Utama APLN, Bacelius Ruru, menegaskan kerjasama ini tidak hanya berbentuk investasi finansial, tetapi juga transfer pengetahuan, teknologi, dan pengalaman manajemen dari Jepang. “Dukungan mitra Jepang akan menghadirkan pembangunan lebih inovatif, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran pers di Jakarta.
Bacelius menyebut, kolaborasi dengan perusahaan Jepang sebelumnya telah memberikan hasil positif dan mendorong pertumbuhan bisnis. “Selama lima tahun terakhir, Kota Podomoro Tenjo menjadi salah satu proyek dengan pertumbuhan penjualan tertinggi,” katanya.
Sebagai bagian dari kerjasama strategis, APLN akan meluncurkan dua klaster baru di Kota Podomoro Tenjo, yakni Edelweiss untuk segmen premium dan Mahogany untuk segmen deluxe. Kehadiran keduanya diharapkan memperluas pilihan hunian berkualitas yang nyaman, terjangkau, dan berorientasi keberlanjutan.
Kerjasama dengan Fukuoka Consortium diwujudkan dalam bentuk investasi dan manajemen proyek bersama. Dengan kombinasi desain inovatif dan peningkatan standar produk, APLN optimistis Kota Podomoro Tenjo mampu memberi nilai tambah signifikan bagi penghuni dan investor.
“Kerjasama ini akan semakin memperkuat brand image Kota Podomoro Tenjo sebagai kota mandiri modern, terjangkau, dan bernilai tinggi,” tambah Bacelius. Ia menekankan proyek ini akan menjadi aset penting bagi pertumbuhan ekonomi wilayah sekitar.
Bacelius juga menegaskan bahwa inisiatif bersama mitra Jepang ini sejalan dengan komitmen perseroan mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan perumahan dan properti berkualitas dengan harga terjangkau.
“Kami percaya pertumbuhan sektor properti yang terjaga akan mendorong ekonomi Indonesia secara berkelanjutan sekaligus memberi nilai tambah bagi para investor,” ujar Bacelius.