PT Merdeka Gold Resources berencana melantai di Bursa Efek Indonesia dengan membidik dana hingga Rp4,88 triliun. Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini akan melepas maksimal 1,61 miliar saham bernilai nominal Rp150 per lembar, setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Dalam prospektus yang dirilis di Jakarta, harga penawaran umum perdana (IPO) dipatok Rp1.800–Rp3.020 per saham. Dengan kisaran tersebut, dana yang dihimpun diperkirakan Rp2,91 triliun hingga Rp4,88 triliun. Indo Premier Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, dan Sinarmas Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi.
Perseroan merinci penggunaan dana IPO terbagi tiga. Sebanyak Rp328,4 miliar akan disetor sebagai modal bertahap ke PT Pani Bersama Tambang untuk kebutuhan operasional seperti pembelian bahan baku, listrik, dan gaji karyawan.
PT Pani Bersama Tambang, anak usaha Merdeka Gold dengan kepemilikan 99,99 persen, juga membawahi PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS). Dari IPO, Rp328,4 miliar lain akan dijadikan jaminan ke PETS guna membiayai kebutuhan modal kerja.
PETS yang 99,87 persen sahamnya dimiliki Pani Bersama Tambang menjadi penerima manfaat kedua. Sementara alokasi terbesar, Rp4,22 triliun, akan digunakan Merdeka Gold untuk melunasi lebih awal pinjaman kepada induk usaha MDKA, sesuai perjanjian utang piutang efektif 21 Agustus 2024. Per 4 Agustus 2025, total utang pokok kepada MDKA tercatat Rp4,26 triliun.
Dengan struktur ini, Merdeka Gold berharap dapat memperkuat neraca keuangan sekaligus menopang operasional anak usahanya di sektor pertambangan emas.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 10 perusahaan dalam antrean IPO yang tengah menjalani penelaahan pernyataan pendaftaran. Estimasi nilai emisi mencapai Rp5,3 triliun.
“Kami belum bisa memastikan IPO lighthouse hingga akhir tahun ini, termasuk sektor yang terlibat,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi.