Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola di sektor pertambangan dinilai semakin penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap industri minerba.
Wartawan Rakyat Merdeka, Fazry, menilai bahwa praktik ESG kini menjadi tolok ukur tanggung jawab perusahaan tambang di mata masyarakat dan media.
“Dari kacamata media, penerapan prinsip ESG di sektor tambang itu penting banget. Ini bukan cuma soal produksi, tapi soal tanggung jawab. Publik makin peduli sama perusahaan tambang yang menjaga lingkungan, memperhatikan masyarakat sekitar, dan menjalankan bisnis dengan transparan. Jadi, kalau ada perusahaan tambang yang bisa membuktikan hal itu, pasti menarik perhatian media,” ujar Fazry saat menjadi menjadi narasumber talk show Harita Nickel Journalistic Awards 2025, di Jakarta, Jumat (25/10/2025).
Fazry juga menyoroti keseriusan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) dalam menjalankan prinsip ESG di lapangan. Menurut dia, Harita Nickel tidak hanya fokus pada hasil tambang, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan di sekitar wilayah operasinya.
“Dari pengalaman kami di lapangan, Harita Nickel termasuk yang paling serius menjalankan ESG. Mereka nggak cuma mikirin hasil tambang, tapi juga mikirin dampaknya. Lingkungannya dijaga lewat reklamasi, pengelolaan air limbah dilakukan dengan ketat sebelum dilepas ke alam. Warganya diberdayakan lewat pekerjaan, ada beasiswa pendidikan, dan pemberdayaan usaha kecil,” kata Fazry.
Ia menambahkan, dalam aspek tata kelola perusahaan, Harita Nickel juga dinilai transparan dan berani diaudit oleh Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), lembaga audit tambang paling ketat di dunia.
“Jadi, konsep tambang berkelanjutan di sana bukan teori, tapi nyata terlihat,” ujarnya.












