Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons positif usulan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) terkait pemberian insentif bagi industri furnitur nasional. Salah satu fokusnya adalah mendorong peningkatan pembiayaan ekspor dari sekitar Rp200 miliar agar mendekati kebutuhan industri yang mencapai Rp16 triliun.
Dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/12/2025), Purbaya menegaskan pentingnya memperkuat daya saing produk lokal agar mampu bersaing dengan negara lain, seperti Vietnam. Ia menilai efisiensi pembiayaan menjadi faktor krusial karena pelaku usaha mengeluhkan suku bunga di Indonesia yang relatif lebih tinggi dibanding negara tetangga.
Pemerintah, kata Purbaya, mempertimbangkan pemanfaatan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai motor utama pemberian insentif. Ia menyoroti kesenjangan besar antara realisasi pembiayaan ekspor saat ini dengan kebutuhan riil industri furnitur.
“Saya akan lihat LPEI seperti apa. Bukan hanya soal bunga, tapi jumlah pembiayaan yang disalurkan masih rendah, sekitar Rp200 miliar, padahal kebutuhannya Rp16 triliun. Kalau bisa dibantu, akan kita bantu,” ujar Purbaya.
Meski demikian, Purbaya menekankan perlunya pembenahan internal di LPEI sebelum pemerintah memberikan dukungan tambahan. Ia meminta memastikan tata kelola lembaga tersebut telah berjalan baik agar masalah manajemen di masa lalu tidak terulang.
“Kita cek dulu betul belum di LPEI-nya. Kalau sudah betul, kita tambahkan insentif dukungan ke industri furnitur lewat LPEI,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menilai terdapat ketimpangan antara potensi pasar global dan kontribusi Indonesia. Menurut data Kadin, nilai pasar furnitur dunia mencapai sekitar 300 miliar dolar AS, sementara porsi Indonesia baru sekitar 2,5 miliar dolar AS.
Anindya berharap pemerintah segera merumuskan deregulasi dan skema pendanaan yang lebih kompetitif agar industrialisasi furnitur nasional dapat tumbuh lebih cepat dan mampu bersaing di pasar internasional.
Sementara itu, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Abdul Sobur berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mendorong industri furnitur. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap kinerja ekspor nasional.












