Pada tahun 2021, diharapkan masyarakat Indonesia lebih memilih berwisata di dalam negeri saja. Karena Wisatawan nusantara masih menjadi tulang punggung dalam proses pemulihan sektor parekraf yang menyerap banyak tenaga kerja tersebut. Program bantuan sosial, sosialisasi CHSE, hingga dana hibah pariwisata, akan terus dijalankan pada tahun depan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sangat memohon agar masyarakat golongan menengah ke atas yang biasa berlibur ke luar negeri bisa menunjukkan kepedulian lebih besar terhadap pariwisata dalam negeri.
Sandi meyakinkan sejumlah tempat di Indonesia seperti Bali dan Labuan Bajo sudah mampu menyediakan layanan kelas dunia untuk menjamu tamu premium.
Apalagi, Kemenparekraf menetapkan arah pengembangan pariwisata ke depan menggunakan pendekatan quality tourism.
“Saya imbau, wisatawan nusantara yang berbondong-bondong pergi ke luar negeri, saya imbau, almost begging, untuk pergi ke wisata nasional,” kata Sandiaga dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2020 yang digerlar secara hybrid, Selasa (29/12/2020).
Menurut informasi yang diterimanya, sudah banyak masyarakat Indonesia yang memilih berwisata ke luar negeri di masa pandemi. Seperti ke Dubai, Istanbul, dan Thailand adalah beberapa daerah yang mulai kembali dikunjungi warga Indonesia.
“Saya enggak anti mereka pergi ke Dubai. Yang banyak banget Thailand, masih banyak juga yang pergi ke Istanbul. Yuk, berpihak, lebih peduli sektor usaha pariwisata dalam negeri,” sambung Sandi lagi.
Sebagai opsi alternatif, Sandi mempromosikan Labuan Bajo yang digadang-gadang menyiapkan wisata super premium. Akomodasi yang tersedia juga disebut tak kalah dengan destinasi mewah di luar negeri.
Selain itu, sesuai arahan Presiden Jokowi, Kemenparekraf memprioritaskan kesiapan pariwisata di lima destinasi super prioritas secara 360 derajat sepanjang 2021.
Karena itu, ia terus berkomunikasi dengan menteri lainnya untuk menyiapkan dan mendukung percepatan kesiapan sarana infrastruktur dan penunjang lainnya, seperti sumber daya manusia, budaya, fesyen, dan kuliner.
Sandiaga juga mengungkapkan sejumlah program yang berjalan di 2020, seperti bantuan sosial, sosialisasi CHSE, hingga dana hibah pariwisata, akan terus dilanjutkan pada 2021.
“Program bukan hanya dilanjutkan, tapi diperluas dan ditambah jumlahnya. Mendorong peningkatan bantuan pada masyarakat yang sangat prihatin. Juga ditambah yang selama ini hanya hotel dan restoran, ditambah penyelenggara paket wisata dan sektor informal,” kata dia.
Ia juga menekankan, pemulihan sektor parekraf sangat bergantung kepada kualitas kesehatan. Rencana vaksinasi yang akan berjalan pada kuartal pertama diharapkan bisa membangkitkan kembali sektor yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Namun, ia menyebut semua itu perlu waktu.
“Kita tentunya mengalami situasi sangat sulit, karena dengan pandemi Covid-19, harus pastikan aspek kesehatan. Harus dahulukan itu. Kalau tidak bisa tekan kurva penularan, mustahil bangkit di sektor mana pun, terutama pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutup Sandiaga.
Dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2020 hadir juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesodibjo dan perwakilan para pelaku usaha parekraf.