Bahasa menjadi alat komunikasi untuk mengungkapkan perasaan emosi dan ide serta mengirimkan informasi, sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar. Dengan Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa, bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu dan patutlah bangga sebagai orang Indonesia memiliki kekayaan bahasa yang tidak dipunyai negara lain.
Irma Nawangwulang, Lecture IULI saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat,Jawa Barat I, Jum’at (9/7/2021) mengatakan bahasa yang baik harus disesuaikan dengan atau kepada siapa berbicara, selain itu tujuannya di sini lebih untuk fungsi komunikatif. Sementara bahasa yang benar mengikuti kaidah tata bahasa normati dengan penerapan pola kalimat baku, dengan susunan SPOK dan menggunakan kalimat aktif, ejaan resmi dan penggunaan kalimat secara efektif.
“Bahasa sebagai alat komunikasi, pemersatu bangsa, belajar pengetahuan, dan membangun identitas suatu suku atau bangsa,” kata Irma.
Kini sebanyak 175,4 juta masyarakat Indonesia telah menggunakan internet dan sebanyak 160 juta sudah menggunakan media sosial, di antara 59% aktif di media sosial. Keberadaan media sosial sekarang ini membawa fenomena pergeseran penggunaan bahasa Indonesia.
“Bahasa lisan jadi tulisan, pengguna sering mengabaikan kaidah penggunaan bahasa dengan menyingkatnya atau menyisipkan kata-kata bahasa Inggris dalam kalimat. Penyingkatan kata juga digunakan agar kalimat lebih pendek,” kata Irma.
Media sosial yang sekarang digunakan sebagai sarana bisnis, jualan, hingga branding dengan segala tujuan itu tentunya bahasa Indonesia yang baik dan benar akan semakin membuat citra seseorang di mata publik baik. Bukan hanya itu, saat berjualan membalas pesan konsumen juga harus dengan bahasa yang baik dan benar.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Indah Jiwandono, Brand Owner Cool Sugar Wax, R. Panji Oetomo Pegiat Literasi Digital, dan Riska Rifqi Fuadi, Ketua Relawan TIK Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital, untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.