Segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, termasuk dalam mengakses media sosial. Semua hal di dunia digital terlihat menyenangkan, ada rasa kebahagiaan yang membuat kita terlena terbuai hingga menghabiskan waktu di depan layar. Selain lupa waktu bahkan melupakan dunia luar jaringan kita ada dampak fisik dan psikologis yang mengintai, masalah kesehatan mata, badan kaku, kegemukan, emosi, kepercayaan diri, kecanduan gawai dan gangguan tidur.
Psikolog Klinis Dewasa, Laura Jane mengatakan, kesibukan kita bekerja dan belajar di rumah membuat aktivitas di dunia online serasa sangat panjang. Namun beberapa hal harus selalu diperhatikan mulai dari istirahat sekejap untuk mengistirahatkan mata selama 20 detik setiap 20 menit sekali. Tidak melulu fokus di depan layar.
Jangan lupa juga untuk stretching dengan berdiri, berjalan memutar kepala 360 derajat, memutar bahu setiap 60 menit sekali. Ini dilakukan bagi Anda selalu berlama-lama di depan laptop. Jika menggunakan ponsel, perhatikan juga postur tubuh, jangan terlalu sering membungkuk, posisi mata juga jangan terlalu dekat dan menunduk jadi harus sejajar.
Berbicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021) siang, Laura mengingatkan, untuk bersahabat dengan diri sendiri yakni dengan menyadari jika mengalami perubahan emosi.
“Rasa kesal, kecewa, marah bahkan senang setelah melihat postingan orang di media sosial harus kita sadari apakah itu sudah berlebihan atau masih dalam tahap wajar. Sadari juga media sosial bukan gambaran sesunguhnya kehidupan seseorang jadi tidak perlu risau akan kebahagiaan orang lain fokus saja pada kebahagiaan diri kita sendiri,” ungkapnya.
Arti kebahagiaan bagaimana kita dapat menerima kekurangan dan kelebihan diri kita bukan berasal dari penilaian orang lain atau bergantung bagaimana orang lain memperlakukan kita. Selesai bekerja di depan gawai, bukan pindah mengakses media sosial namun coba ganti dengan melakukan aktivitas fisik. Buat batasan juga dalam bermedia sosial, jangan sampai hari-hari kita hanya di dalam dunia digital sampai lupa dunia di luar jaringan.
“Simpan gawai di waktu malam sebelum tidur, jauhkan dari kamar atau paling tidak pasang mode silent 30 menit sebelum tidur. Keesokan harinya membuka media soal setelah Anda akan beraktivitas, bukan bangun tidur sudah cek pesan WhatsApp atau lihat postingan orang lain di Instagram,” jelasnya.
Mengenai konten yang dapat menggangu, pilah informasi mana yang harus kita baca dan bagikan jangan yang membuat kita panik dan jangan lupa untuk selalu cek fakta. Selain menghindari hoaks juga ada baiknya menghindari postingan yang mengundang perundungan online.
Terakhir, jika media sosial susah mengganggu hidup Anda, rutin untuk melakukan detoks media sosial. Misalnya tidak memegang gawai dan mengakses media sosial setiap Sabtu dan Minggu atau setiap hari jika malam tiba gawai matikan. Hal seperti itu yang dapat membuat terhindari dari kecanduan dan masih memiliki banyak waktu untuk orang-orang di sekitar.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021) siang, juga menghadirkan pembicara Muh Nurfajar Muharrom (Relawan TIK Indonesia), Itto Turyandi (Wakil Direktur Karang Taruna Institute Jawa Barat), Andi Astrid Kaulika (Account Manager PT. Artha Telekomindo), dan Shinta Putri sebagai Key Opinion Leader.