Jangan jadi bagian dari perundungan cyber maka kita harus selektif dalam memilih teman di dunia maya, pahami ketika membagikan tautan jangan forward begitu saja atau langsung share. Kita harus tahu efeknya setelah kita membagikan. Perhatikan konten dan sikap kita dengan menjaga etika menjauhi pembahasan isu SARA dan hoaks. Guna menjaga mental kita agar selalu sehat dengan sharing kata kata kunci tertentu dari komputer.
Kharisma Nasionalita, Dosen dan Peneliti Telkom University mengatakan, pastikan setiap warga digital menerapkan Netiket atau etika berinternet. Kita harus menanamkan dalam pikiran, kita menggunakan internet untuk berinteraksi dengan manusia lain sebagai makhluk sosial. Gunakan bahasa yang sopan, ejaan yang benar pilihan emoticon yang tepat. Patuhi ragam standar komunitas yang ada di setiap platform media digital. Selektif pada detail hal yang akan diunggah melalui perangkat digital.
“Berpikirlah dampak jauh dari unggahan melalui perangkat digital jangan menyebarkan pesan yang mengandung SARA, Hoaks dan juga hormati juga privasi orang lain,” ujarnya.
Berbicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (26/8/2021), Kharisma mengatakan, jika perundungan online ini sudah terjadi bagi yang mengalaminya kita harus mencari bantuan dari orang yang terdekat atau orang yang cukup dipercaya oleh mereka aman untuk diajak berbicara.
“Sampaikan padanya, jangan sampai membalas aksi pelaku kemudian simpan semua bukti yang berlangsung di media digital untuk dijadikan barang bukti saat melapor ke pihak pihak yang dapat membantu seperti media sosial terkait atau pihak berwajib,” jelasnya.
Jika Anda melihat perilaku cyberbullying atau tema yang mengalaminya coba untuk tawarkan dukungan dan bantuan, Itu menjadi hal yang penting walaupun hanya untuk mendengarkan mereka karena mereka mungkin sedang merasa rapuh. Berbaik hati padanya merupakan hal yang bisa atau mungkin dibutuhkan. Jika di antara kita, ada yang pernah melakukan cyber bullying baik secara sadar maupun tidak. Kita harus memahami konsep setiap orang itu sama. Sama-sama baik, sama-sama berhak untuk bahagia, berhak untuk berteman bersama dan tidak ada orang yang lemah dan rapuh. Kita juga perlu memahami tujuan dalam menggunakan fasilitas teknologi perbanyak kegiatan positif sehingga tujuan itu dapat ditentukan dengan bijak.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (26/8/2021) juga menghadirkan pembicara Bambang Sadono (Akademisi dan Pemilik kanal Inspirasi untuk Bangsa), Kathrine (Entrepreneur digital), Billy Kwanda (digital marketing specialist), dan Thanisa Zharfa sebagai Key Opinion Leader.