PT Panorama Sentrawisata Tbk yakin dan optimis terhadap industri pariwisata yang akan segera mengalami pemulihan. Hal ini terlihat dari membaiknya situasi dari negara-negara yang menjadi pasar inbound, serta siapnya destinasi-destinasi utama yang biasa Perseroan jual sebagai paket wisata.
Perbaikan tersebut antara lain travel restriction yang mulai perlahan dilonggarkan, border restriction yang dibuka, mobilitas yang berangsur normal, serta progress vaksinasi yang cepat diberagam negara dunia termasuk Indonesia.
Demikian salah satu hasil RUPS Tahunan dan Luar Biasa serta Paparan Publik tahun 2021, Jumat (27/08/2021).
Menurut Angreta Chandra, Direktur Keuangan Perseroan Panorama telah melakukan langkah-langkah strategis seperti melakukan right sizing, optimalisasi biaya operasional, merestrukturisasi hutang, perencanaan divestasi atas asset dan potfolio binis yang kurang produktif agar dapat bertahan dari Pandemi. Perseroan berharap bisnis mulai pulih kembali di tahun 2022 dengan proyeksi mendapatkan keuntungan secara EBITDA.
“ Di tahun 2019 lalu, PANR melayani sekitar 6,7 juta pengguna jasa domestik dan international baik pelanggan ritel dan korporasi di dalam jaringan ekosistem perseroan. Pertumbuhan pengguna jasa perseroan saat pandemic turun menjadi hanya 2,4 juta di tahun 2020 dan turun lagi ke level 1,4 juta hingga semester I/2021. Banyaknya pembatasan mobilitas merupakan faktor penekan kinerja perseroan,” katanya.
Perseroan juga berharap bisnis dapat mulai pulih kembali dengan proyeksi pendapatan sebesar 60% dari tahun 2019 dan diproyeksikan menghasilkan keuntungan secara EBITDA. “Kami perkirakan di 2021 ini kerugian bisa menurun sebesar 50%. Tahun 2022 kami berharap akan jauh lebih baik keadaannya,” ujarnya.
Perseroan saat ini juga melakukan percepatan pengembangan distribution channel dan perluasan pasar melalui digital travel. Implementasi smart dan efficient working environment juga dilakukan agar Perseroan dapat lebih tangkas menangkap peluang dan ramping.
Dalam kesempatan ini pula, Budi Tirtawisata Direktur Utama perseroan menyatakan keyakinannya bahwa kekuatan brand Panorama, kesiapan dan professionalisme karyawan perseroan, jaringan database pelanggan dan dukungan dari mitra-mitra perseroan di seluruh dunia akan menjadi kunci akselerasi pemulihan kinerja perseroan.
“Masyarakat sudah merindukan liburan, mereka sangat menunggu momen yaitu ketika beragam larangan dan persyaratan yang membebani dicabut, inilah yang kami Yakini sebagai Revenge Travel atau balas dendam untuk liburan karena bosan tidak bisa kemana-mana selama pandemic” ungkap Budi Tirtawisata, Direktur Utama PT Panorama Sentrawisata, Tbk.
Untuk menunjang pengembangan bisnis perseroan, management telah mendapat persetujuan RUPS untuk melakukan penambahan modal melalui HMETD yang waktunya akan ditentukan pada saat yang tepat dalam waktu 12 bulan setelah persetujuan RUPS ini.