Membangun sebuah pesan atau karakter dari unggahan itu penting. Namun yang paling penting adalah apa yang kita tunjukkan di sosial media harus diimbangi dengan integritas, nilai diri, kemampuan dan realitas. Jadi jangan sampai ada dusta di antara dunia digital dan personal, semua harus sama. Jangan sampai kita menyebarkan hoaks oleh karena itu penting untuk tetap apa adanya di dunia digital maupun nyata.
Kaitannya dengan jejak digital bagaimana kita sikap kita sama di kehidupan sehari-hari maupun di dunia digital. Drg. Silvia dan seorang pebisnis online ini merasakan bagaimana membangun jejak digital yang baik itu sangat bermanfaat untuk karier bisnisnya.
“Ada investor yang ingin menanamkan pada bisnis saya. Ternyata dia sudah melakukan kurasi jejak digital, mereka semakin yakin setelah melihat media sosial saya. Yang saya lakukan baik secara personal maupun secara profesional saya bangun utuh. Mengandung intergritas, kemampuandiri dan nilai lainnya. Sejak saat itu saya semakin menyadari ternyata di dunia digital siapapun orang yang bahkan tidak mengenal kita bisa mengakses kita,” cerita dr. Silvia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat Kamis (2/9/2021).
Itulah kenapa sangat penting bagi kita menjaga etika dalam diri. Karena siapapun, di manapun bisa mengetahui tentang kita denan membangun jejak digital yang baik. Karena di era sekarang ini melamar pekerjaan tidak cukup mengandalkan CV tetapi juga track record yang baik di dunia digital.
Media sosial sebaiknya digunakan untuk menggambarkan hal-hal positif dan bukan hoaks. Karena tentunya hal positif ini bisa menunjang pengembangan diri dan membangun relasi yang baik di dunia digital.
“Sekarang ya relasi itu bisa dibangun dengan sangat mudah baik itu relasi personal, jodoh, temen maupun pekerjaan juga bisnis. Kita bisa membangun sebuah kepercayaan dan reputasi dalam dunia digital juga yang tentunya harus diimbangi dengan realita dan itu selaras dengan bagaimana kita membangun branding secara personal maupun secara secara bisnis ataupun profesional,” jelasnya.
Penting untuk kita mengunggah hal positif di media sosial, dalam hal personal bisa mencegah salah paham. Misalnya kita mengucapkan hal-hal menggantung tapi bermakna negatif mungkin akan ada pihak-pihak yang merasa tersindir atau bisa salah paham.
Yuk kita mari sama-sama kita bijak saat mengunggah karena sekali lagi yang perlu diingat adalah jejak digital itu akan selalu ada, dan teman di lingkungan kita pun bisa berpotensi untuk menjadi relasi bisnis, karier ataupun kehidupan. Jadi kalau kita emosi sesaat terus menyindir seseorang atau pihak yang mungkin berpotensi dalam karier di masa depan. Jangan sampai kita melakukan komentar-komentar negatif dan lain sebagainya yang nantinya bisa merugikan diri kita sendiri dan merugikan orang lain. Jadi marilah kita sama-sama berpikir dahulu sebelum kita menekan tombol kirim.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar juga menghadirkan pembicara Giri Lukmanto (Peneliti Mafindo), Geri Sugiran (Dewan Pembina RTIK Jawa barat), Diana Beilinda (Konsultan Bisnis), dan Ibrahim Hanif sebagai Key Opinion Leader.