Survey terbaru mengungkap sebanyak 4,7 juta UMKM telah merambah ke ekosistem digital dalam kurun waktu 11 bulan terakhir selama pandemi yang berjalan hampir 2 tahun. Totalnya kini sekitar 64 juta UMKM secara keseluruhan telah bergabung di marketplace.
“Di masa pandemi ini, banyak sekali perubahan yang tanpa disadari harus mengikutinya. Namun apapun yang terjadi saatnya kita membuka diri lebih dalam karena dengan begitu peluang akan datang,” kata Aditya Nova Putra, Ketua Jurusan hotel pariwisata dari International University Liaison Indonesia (IULI) saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jum’at (3/9/2021).
Dia mengatakan keinginan seseorang untuk maju dan berkembang dapat dimulai dari mindset atau pola pikir, bila ingin jadi pengusaha bukan bicara tentang profit saja namun bisa bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Selaim itu network dan kolaborasi jadi hal penting karena sebuah usaha memerlukan kolaborasi satu sama lain.
Terlebih pola pikir yang terbuka untuk mau beradaptasi dengan cara baru dan melihat peluang yang ada di sekitar. Merupakan hal penting yang harus dimiliki seorang entrepreneur atau pelaku usaha seperti UMKM. Apalagi saat melihat ternyata banyak juga UMKM di masa pandemi ini yang justru malah berkembang. Selain itu setelah masa pandemi ini di mana setiap orang akhirnya setiap orang harus punya digital skills untuk berkembang di era internet. Sebuah era di mana digitalisasi masuk, tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.
“Saat ini merupakan masa di mana teknologi sudah berdampingan, sehingga untuk semua pelaku UMKM, seni, kreatif, maupun bidang lainnya masuk kepada era yang telah berubah ini yang kuncinya adalah akselerasi digitalisasi. Digitalisasi ini peningkatannya juga terlihat pada e-commerce, sehingga semua digitalisasi ini sudah berdampingan dengan kehidupan manusia saat ini,” kata Aditya lagi.
Telah terbukti, banyak bisnis di masa pandemi ini yang tetap bisa bertahan dan justru berkembang, di antaranya toko sepeda, penjualan masker, on-demand salon, home-beauty product, dan masih banyak lagi. Semua itu bisa dicapai berkat adaptasi dengan digital skills yang seolah-olah memang paksaan dari pandemi kondisi Covid-19.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Vivi Andriyani, Marcomm & Promotion Specialist, Fiona Damanik, seorang Psikolog dan Konseler, dan Sophie Beatrix, seorang Psikolog Praktisi.