Dalam menjalani aktivitas ekonomi hendaknya kita lebih mawas diri lebih teliti agar tidak tertipu. Melihat perkembangan teknologi saat ini membawa perubahan besar di industri keuangan. Hal ini ditandai dengan keluarnya teknologi mobile berbagai jenis layangan keuangan. Kolaborasi inovasi ecommerce dan fintech ini harus terus ditingkatkan apalagi kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi dalam berbelanja online.
Kemudahan akses dan pembayaran secara berkala yang ditawarkan fintech diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga menjadi stimulus pemulihan ekonomi nasional. Terlebih di tengah pemberlakuan PPKM saat ini.
Misalnya saat ingin meminjam uang di pinjaman online pinjaman online kini merubah menjadi salah satu alternatif investasi yang menghadirkan pilihan dan mempunyai keinginan untuk mengakses layanan Jasa keuangan secara praktis efisien nyaman dan ekonomis.
Di dunia online juga memungkinkan untuk kita berinvestasi. Jadi cara aman berinvestasi online itu tetap kita menggunakan aplikasi terpercaya. Waspada aplikasi bodong, selalu cek izin dan keberadaan dari perusahaan tersebut.
“Selalu mengecek di internet mengenai rekam jejak perusahaan. Bagaimana mereka mengelola dana investasi. Kalau misalnya perusahaan tersebut terkesan tidak terbuka, tidak aktif media sosialnya, kita patut curiga,” ungkap Andi Astrid Kaulika Entrepreneur dan Digital Creator saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021).
Saat kita melakukan transaksi juga kita harus melihat dari perangkat yang kita gunakan. Gunakan jaringan seluler sendiri tidak menggunakan Wi-Fi umum apalagi yang gratis.
Untuk keamanan lain yang harus kita perhatikan yakni kita menggunakan password yang rumit jangan sampai orang dengan mudah mengaksesnya. Pastikan kita mengerti mengenai investasi ini bukan hanya sekadar ikut-ikutan atau FOMO mengikuti tren kekinian. Tujuan untuk apa investasi itu pun harus diketahui.
Ketahui juga seperti apa return-nya tidak mudah tergiur keuntungan buang besar dalam waktu dekat. Sebab, semakin besar timbal baliknya risikonya pun besar.
Fintech lainnya yaitu memberikan cicilan tanpa kartu kredit sekarang sudah banyak sekali yang seperti ini atau disebut paylater. Metode pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan digital dan startup ini memang memudahkan kita sebagai penggunanya untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Fitur ini sudah tersedia di berbagai platform mulai dari transportasi online, pemesanan online beberapa produk digital lainnya. Ada juga marketplace yang menawarkan fitur ini seperti Tokopedia. Kembali lagi ini ada plus dan minusnya, kemudahannya memang lebih praktis lebih cepat dan tentunya banyak promo menarik.
“Namun kekurangannya kita berpotensi mengalami pemborosan, menambah utang dan ancaman kemudian pengelolaan keuangan yang berantakan. Apalagi untuk pribadi yang tidak tahan godaan untuk berbelanja, mengikuti tren saat ini. Ada bunga dan denda yang berlaku dan menurunnya skor kredit. Jadi sebenarnya Anda juga harus bisa memperbaiki finansial dengan cara berhemat dan melakukan setiap catatan pengeluaran dan pemasukan dengan baik,” jelasnya.
Apapun pilihan fintech-nya yang jelas saat bertransaksi secara online kita memang mengerti apa yang kita lakukan. Bukan hanya sekadar mengikuti tren. Lindungi data diri serta selalu menjaga privasi.
Webinar juga menghadirkan pembicara Dudi Rustandi (Dosen Telkom University), Bambang Iman Santoso (CEO Neuronesia Learning Center), Sisi Suhardjo (General Manajer), dan Vania Almirasebagai Key Opinion Leader.